Klungkung, kabarbali.id – 12 orang korban kapal tanker yang terbakar di dekat Pulau Tepekong di Perairan Candidasa, Desa Bugbug, Kabupaten Karangasem, Bali dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Grha Bhakti Medika. Korban rerata mengalami luka bakar dari tiga hingga 10 persen.
Direktur RS Grha Bhakti Medika, dr. Agus Donny Susanto, mengatakan dari 12 orang yang datang pada pukul 09.00 Wita, Rabu (7/8/2034), adalah korban kecelakaan kebakaran kapal tanker. Dari PT Arta Samudra Line.
“Korbannya adalah tiga perempuan dan 9 laki-laki, ditangani oleh dokter Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan dokter spesialis bedah, anastesi, mata, ” jelas Donny.
Keluhan pasien yang datang macam-macam, utamanya adalah luka bakar. Perih dimata karena luka habis terbakar di bagian wajahnya.
Sembilan orang dipulangkan untuk rawat jalan sisanya tiga orang rawat inap.
3 Rawat Inap Karena Luka Serius
“Yang 9 orang itu dipulangkan untuk rawat jalan karena luka bakarnya sekitar 3 persen, sedangkan yang 3 orang rawat inap karena luka bakar pada bagian wajah, lengan dan kaki,” terang Donny.
Disebutkan yang satu pasien itu luka bakar grade 2, dengan luka bakar 10 persen lima persen kaki dan lima persen di tangan.
“Saat ini distabilkan dengan restusitasi berupa cairan infus, kemudian ada perawatan luka bakar juga,” imbuhnya.
Untuk dua pasien tidak terlalu parah akan tetapi lukanya ada di wajah sehingga harus ada penanganan khusus.
“Bulu hidung, mata alis dikhawatirkan ada trauma, maka ditangani intensif, mudah-mudahan tidak sampai memburuk sampai panas kedalam,” jelasnya.
Tiga pasien yang dirawat inap di ruang Srikandi 11-12 dan 12 A dan 12 B, lantai tiga RS ini.
Sebelumnya, Kapal Tangker yang memuat bahan bakar, terbakar di dekat Pulau Tepekong di Perairan Candidasa, Desa Bugbug, Kabupaten Karangasem, Rabu (7/8/2024). Kejadian ini membuat 5 ABK (anak buah kapal) meninggal dunia.
kejadian Pukul 3 Dinihari
Kasi Humas Polres Karangasem Iptu I Gede Sukadana menjelaskan, kejadian kebakaran kapal tangker itu terjadi pukul 03.00 Wita.
Bermula sekitar Pukul 01.18 Wita, kapal tangker tersebut mengangkut BBM menuju Sumbawa, NTB. Saat kapal berada di seputaran perairan Candidasa, tiba-tiba seorang kru kapal, Rizky Wulandari (27) mendengar suara ledakan di bagian mes kru kapal.
Lalu saksi (Rizky Wulandari), menuju ke anjungan kapal dan melihat banyak ABK mengalami luka bakar.
“Lalu saksi sempat menyebut terjadi ledakan kedua, dan terjadi kebakaran di kamar mesin kapal,” ungkap Sukadana.
Kapal tangker tersebut berlayar dengan memuat 21 orang ABK. Pasca terdengar ledakan dan terjadi kebakaran, semua ABK kumpul di Master Station Kapal. Namun ternyata ada, 5 orang ABK tidak ada di master station.
Saat kepolisian dan Basarnas tiba melakukan evakuasi, lima ABK tersebut sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Sementara 3 orang ABK mengalami luka bakar parah, dan dirujuk ke RSUP Prof Ngoerah Denpasar. Serta 12 kru kapal mengalami luka bakar ringan dilarikan ke RS Graha Bhakti Medika, Klungkung. (Sta/Kab).