Klungkung, kabarbali.id – Kabupaten Klungkung memiliki gaya berbusana khas, yakni payas agra. dalam peragaan busana khas kabupaten di Pesta Kesenian Bali (PKB) ke XLVI Tahun 2024.
Menampilkan busana “Menek Dehe/ Ngeraja Sewala” yakni busana wanita menggunakan wastra/kemben cepuk motif kecubung, busana laki-laki menggunakan kamen cepuk lingking paku.
Lingking paku dan kecubung memiliki nilai filosofi membentengi dari hal-hal negatif dan memberi keselamatan. Menek kelih/munggah dehe/ngeraja sewala, yang merupakan upacara pada seorang anak remaja yang mana ditandai dengan menstruasi pertama pada remaja putri.
Selanjutnya yakni “Busana Melukat” kamben/busana yang digunakan adalah cepuk sudamala warna hitam putih. Cepuk sudamala diyakini memiliki nilai magis sebagai pembersihan diri sekala niskala dan melindungi diri dari aura negatif pada yang memakai.
Penampilan ketiga menampilkan “Busana Payas Natab Banten Metatah” di kabupaten klungkung upacara menek metatah tidak memakai riasan yang lengkap, sejak dulu orang menek metatah hanya memakai semi ( rambut yg di isi malem kemudian melingkar di atas daun telinga) tanpa memakai asesoris kepala, busana yg dipakai hanya memakai kain keling dan selendang kuning yg dililitkan di badan, setelah selesai metatah , menjelang natab banten baru memakai busana lengkap sesuai tradisi yang ada.
Diawali dengan memakai tapih kemudian memakai songket (songket yang dipakai adalah songket medeldel ciri khas songket gelgel klungkung ) kemudian memakai sabuk toros dan di tutup dengan sabuk prada, dan terakhir dililit dengan selendang songket, asesoris kepala memakai bunga ngiras dimana model payas ngiras adalah memakai bunga sebelah saja dan sebelah kanan di imbangi dengan tagelan rambut yg terlihat dari depan. sanggul yang dipakai adalah sanggul kletek mandel,kemudian sanggul di tutup dengan bunga kompyong memakai asesoris telinga berupa subeng, gelang dan cincin dan bros.
untuk busana pria memakai kancut songket atau prada, kampuh songket, umpal songket/ prada, dan,destar songket,destar yg dipakai memakai ikat wewangsulan dan memakai bunga pucuk emas dan bros.
Selanjutnya “Busana Payas Agra Klungkung” payas agra klungkung adalah payas awal yang ada di klungkung payasan ini sangatlah sederhana dan payas ini sudah ada sejak jaman penjajahan. riasan ini di gunakan di kalangan puri tertua di klungkung
payas agra klungkung ciri khasnya adalah bunga kuning kecil yg bernama bunga sari konte , sanggul kletek mandel dan pemakaian selendang yang dililit di dada dan sisanya menjurai di kanan dari awal busana agra ini memakai tapih, kamen songket medeldel ciri khas klungkung ( yang di produksi di gelgel ) memakai sabuk toros ditutup sabuk prada dan dililit dengan selendang songket yang dililit di dada dan sisanya menjurai di kanan
sedangkan pada bagian rambut memakai semi lilit yang pembuatannya memakai bantuan bambu dimana rambut diisi malem untuk membuat rambut lengket dan mudah di bentuk , di bawah lengkungan semi diisi cempaka utk menyangga semi diatas semi di kaitkan bunga sari konta, bunga kuning kecil yang merupakan ciri khas riasan klungkung ,pada bagian tengah di memakai bunga mawar merah di samping kanan kiri mawar diisi bunga cempaka putih, kemudian di atasnya di isi bunga cempaka kuning di atas bunga cempaka kuning dipasang bunga reog emas dan diatas bunga reog di pasang bunga sandat emas
Sanggul yang dipakai adalah sanggul kletek mandel yang merupakan sanggul khas klungkung diatas sanggul di pasang bunga cempaka putih dan kuning dan di tengah memakai bunga kompyong emas di bawah sanggul di gantungkan bunga sandat segar asesoris yang dipakai adalah subeng, gelang cincin dan bros.
Untuk busana pria memakai kancut songket atau prada ,kampuh yang dipakai adalah kampuh songket , memakai umpal songket atau prada ,kemudian menggunakan destar / udeng songket ,dengan model ikat wewangsulan gaya khas klungkung ,dan di bagian atas telinga menggunakan cempaka putih dan kuning . aksesoris yg di gunakan pada bagian destar adalah bunga pucuk emas, menggunakan bros dan keris.
dan riasan agra ini sudah dibakukan pada tahun 2022 Penampilan kelima “Busana Payas Modifikasi Agra Klungkung” payas modifikasi agra ini , tetap mengacu pada yang ada di kabupaten klungkung. (sta/kab).