Buleleng, kabarbali.id – Kabupaten Buleleng terkenal memiliki banyak sekali sumber air yang menjadi air terjun. Salah satunya terletak di Desa Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng. Yang disebut Yeh Mampeh. Yang berarti air terjun terbang.
Diberi nama terbang karena tingginya mencapia 30 meter, dan ketika jatuh ke bawah terlihat seperti terbang.
Air terjun Yeh Mampeh memiliki tiga tingkatkan air terjun. Bagian paling bawah biasanya paling mudah di akses wisatawan. Nah, kalau dua tingkatan di atasnya masih sangat susah untuk dijamah karena jalurnya terjal dan curam.
Ada sebuah mata air yang disucikan, yang disebut Toya Anakan. Air dari sumber mata air ini digunakan untuk upacara keagamaan.
Pengunjung yang datang ke air terjun ini akan takjub dengan keindahannya yang masih sangat alami. Suasana yang menenangkan bisa didapatkan di sini. Rasanya benar-benar seperti menyatu dengan alam.
Yeh Mampeh Waterfall berlokasi di Desa Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali. Jaraknya sekitar 38 km dari Kota Singaraja. Sedangkan dari Kota Denpasar berjarak 95 km.
Jika berangkat dari Kota Singaraja, kamu harus pergi menuju Pantai Tulamben. Lurus terus sampai bertemu dengan pertigaan Desa Les. Ambil kanan, lurus terus sampai tiba di tempat parkir air terjun. Kamu perlu berjalan sejauh 500 meter dari tempat parkir.
Kemudian, rute kedua berangkat dari Kota Denpasar. Pergilah menuju ke arah wisata Ubud. Selanjutnya, lurus menuju arah Singaraja.
Ketika sampai di pertigaan, ambil kiri lalu lurus terus hingga bertemu pertigaan. Setelah itu, ambil kanan hingga bertemu Desa Les Belok. Setelah itu, belok kanan lagi sampai bertemu dengan tempat parkir wisata.
Perjalanan menuju air terjun Yeh Mempeh memerlukan waktu yang cukup lama yaitu 15 menit jalan kaki. Namun perjalanan itu akan terasa asyik. Di perjalanan menuju lokasi kita akan menemukan rumah warga yang masih alami.
Rumah-rumah itu menggunakan atap yang terbuat dari daun kelapa, tembok yang terbuat dari anyaman bambu, sampai prabotan yang digunakan masih sangat tradisional. Wisatawan kerapkali singgah ke rumah warga dan ikut berbaur dengan warga lokal.
Tidak hanya itu di sekitar air terjun terdapat pohon-pohon yang tinggi dan juga semak-semak yang hijau apalagi bisa mendengarkan suara burung-burung membuat perjalanan selama 15 menit tidak akan tersa lama. Apabila merasa lapar, dalam perjalanan menuju ke air terjun Yeh Mempeh kita bisa menemukan pedagang makanan bubur mengguh, yang merupakan kuliner khas Desa Les. (kab).