
KABARBALI.ID, GIANYAR – Amor Ing Acintya, Ida Pedanda Gede Sadhawa Jelantik Putra, dengan walakanya Ida Bagus Putu Wesnawa, lebar pada usia 86 tahun, di kediamannya, Geria Sadhawa, Desa Adat Tegal Tugu, Gianyar, Kamis (31/7/2025).
Diketahui, sebelum medwijati pada 2014, almarhum dikenal sebagai tokoh penting di kancah politik Bali dan PDI Perjuangan (PDIP).
Ia pernah menjabat Ketua DPRD Provinsi Bali dua periode berturut-turut (1999–2004 dan 2004–2009) serta memimpin DPD PDIP Bali setelah ditunjuk langsung oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Adik almarhum, Ida Bagus Sedhawa, menceritakan bahwa sang kakak masih dalam kondisi sehat sebelum wafat.
“Pagi itu beliau sempat berjalan-jalan di sekitar griya, mandi, melakukan Surya Sewana, sarapan kentang, lalu rebahan di gedong. Saat itulah beliau lebar (wafat) tanpa keluhan apa pun,” ujarnya, Selasa (12/8/2025).
Jadwal Palebon
Upacara palebon akan diawali prosesi malelet (nyiramin) bertepatan Purnama, Sukra Paing Ugu, Jumat (8/8). Prosesi munggah palebon dilaksanakan Saniscara Paing Klawu, Sabtu (23/8), dan puncaknya pada Buda Umanis Dukut, Rabu (27/8) di areal Geria Sadhawa. Prosesi kremasi berlangsung di lapangan dekat griya dengan menggunakan lembu putih buatan krama Sengguan Gianyar, tanpa bade bertingkat, namun diiringi pemereman.
Kiprah di Pendidikan dan Politik
Lahir pada 26 Januari 1939, Ida Bagus Putu Wesnawa memulai karier sebagai guru honorer di SMAN 1 Gianyar. Ia mendirikan Yayasan Pendidikan Dwijendra Gianyar dan pernah menjadi kepala sekolah SMP dan SMA Dwijendra Gianyar.
“Kecintaannya pada dunia pendidikan luar biasa. Beliau punya idealisme sebagai pendidik sejati,” kata IB Sedhawa.
Perjalanan politiknya dimulai dari organisasi orangtua murid hingga akhirnya masuk parlemen. Dalam politik, ia dikenal idealis, menjunjung Pancasila, dan setia pada hati nurani. Salah satu momen penting adalah saat terjadi kebuntuan pemilihan Ketua DPD PDIP Bali, Megawati menunjuknya langsung sebagai ketua ketika ia menjabat Sekretaris DPD.
Sejak medwijati pada 2014, Ida Pedanda Gede Sadhawa Jelantik Putra mengabdikan diri sebagai sulinggih selama 11 tahun hingga akhir hayatnya. (Tut/Kab).