Buka Baru 10 Hari, Wahana Flying Fox di Diamond Beach Nusa Penida Ditutup

Satpol PP Klungkung saat melakukan pengecekan flying fox di atas laut melalui antar tebing pantai Diamond, Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung

Klungkung – kabarbali.id – Viralnya video wahana flying fox (permainan meluncur dengan sling baja) di atas laut melalui antar tebing pantai Diamond, Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, langsung direspon oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Klungkung.

Kepala Satpol PP dan Damkar Klungkung, Dewa Putu Suwarbawa mengatakan saat ini wahana sudah ditutup karena tidak mengantongi izin operasi. Setelah dilakukan pengecekan ke lapangan bersama Dinas PU, Camat Nusa Penida, Dinas Lingkungan Hidup Klungkung dan Dinas Perijinan.

“Kami tutup per 12 Juli 2024 sebelum pihak pengusaha benar-benar memiliki izinnya, dari pertemuan yang sudah kami lakukan mereka mengaku bersedia mengurus ijin sebelum bisa dibuka kembali,” kata Suwarbawa saat dikonfirmasi, Senin (15/7/2024).

Dikatakan, walaupun investor sangat dibutuhkan untuk membangun di wilayah Kepulauan Nusa Penida, juga wajib mengikuti ketentuan aturan yang berlaku.

“Kami akan terus pantau agar jangan sampai mereka beroperasi sebelum benar-benar menunjukkan ijinnya,” imbuhnya.

Sementara camat Nusa Penida, dua tali sling membentang di atas laut antara tebing sepanjang kurang lebih 100 meter. Dari informasi warga diketahui flying fox baru beroperasi dari 2 Juli 2024 lalu.

“terakhir 9 Juli 2024 kami ke lokasi dan 12 Juli 2024 diputuskan tutup karena tidak ada ijinnya,” sebutnya.

Dikritik Rusak Alam

Dari postingan video TikTok @Barik ck7, wisatawan yang mencoba wahana itu tampak kesulitan karena tali sling penghubung kurang. Pemosting video mengeluhkan tempat sudah bagus dan cantik malah dirusak dengan wahana baru. Video berdurasi 50 detik itu sudah ditonton 450 ribu penonton.

“Sangat cantik malah di buat-buat kayak gini, hilang kealamian tempat ini gara-gara orang-orang berduit,”keluh Barik.

“takutnya makan korban,” komentar sherly salon yang mendapat seribu lebih persetujuan netizen.

Bahkan ada yang menandai Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif dengan protes hilangnya kealamian Nusa Penida. “@Kemenparekraf hilang kealamian Nusa Penida,” ujar ur fav view.  (sta/kab).

 

kabar Lainnya