

KABARBALI.ID, TABANAN – Bunda PAUD Kabupaten Tabanan Ny. Rai Wahyuni Sanjaya memberikan dukungan penuh terhadap peningkatan kompetensi pendidik dan masyarakat dalam memahami metode serta strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakter anak usia dini. Hal itu diwujudkan melalui Workshop Peningkatan Kapasitas Cara Belajar Anak Usia Dini, yang digelar di Wantilan Pura Luhur Batukau, Penebel, Tabanan, Selasa (26/8).
Kegiatan ini dirangkaikan dengan Story Telling PAUD di Rumah Ramah Anak Pura Luhur Batukau, sekaligus penyerahan makanan tambahan (PMT) kepada anak-anak PAUD. Workshop terselenggara atas kerja sama antara Bunda PAUD Tabanan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan, dihadiri Kepala Dinas Pendidikan, jajaran terkait, narasumber, Jro Bendesa Adat, Pokja Bunda PAUD, Bunda PAUD Kecamatan Penebel, pendidik, serta anak-anak PAUD.
“Anak usia dini adalah aset bangsa dan generasi penerus yang harus kita jaga bersama. Masa emas pertumbuhan anak merupakan periode penting, di mana otak, karakter, dan kepribadian berkembang pesat. Cara kita mengasuh dan mendampingi anak akan sangat menentukan masa depan mereka,” ujar Bunda Rai.
Ia menekankan bahwa anak belajar dengan caranya sendiri, yaitu melalui bermain, meniru, bertanya, dan bereksplorasi. “Mari kita bersama memperkuat pemahaman, karena tugas kita bukan hanya menjaga dan mengajar, tetapi juga memberikan stimulasi yang tepat, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, serta mendukung tumbuh kembang anak secara optimal,” tegasnya.
Bunda Rai juga menjelaskan bahwa tujuan pemerintah mengadakan workshop adalah meningkatkan kemampuan pendidik dan penjaga ruang ramah anak. “Peran mereka tidak hanya sekadar menjaga, melainkan juga mendidik, agar anak-anak tumbuh menjadi generasi yang cerdas, sehat, dan berkarakter,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, ia mengajak peserta untuk mensosialisasikan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (KAIH), yakni bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, serta tidur cepat. Ia juga menyinggung program pemerintah terkait belajar 1 tahun pra-sekolah sebelum masuk SD dan wajib belajar 13 tahun.
“Pendidikan 1 tahun PAUD diharapkan membentuk kesiapan belajar anak secara utuh, bukan hanya calistung. Dengan begitu, anak-anak kita akan terbimbing menuju generasi yang sehat, mandiri, tertib, dan cinta tanah air,” imbuhnya.
Sementara itu, Jro Bendesa Adat Wangaya mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah dalam mendukung kegiatan pendidikan anak usia dini. Ia juga berharap masyarakat menjaga kebersihan dan kesucian pura.
Workshop diisi dengan pemaparan materi SOP ruang ramah anak, penyusunan RTL, pengenalan cara belajar anak usia dini, hingga pemahaman karakteristik anak. Acara ditutup dengan sesi story telling Bunda Rai, interaksi games, tanya jawab, pembagian balon, serta penyerahan PMT untuk 30 anak yang hadir. (Pro/Kab).