
KABARBALI.ID, KLUNGKUNG – Bupati Klungkung I Made Satria menunjukkan komitmennya terhadap sektor pertanian dengan turun langsung menemui warga Subak Tohpati, Desa Tohpati, Kecamatan Banjarangkan, Senin (14/7/2025). Kunjungan ini dilakukan guna menindaklanjuti keluhan para petani yang kesulitan mendapatkan air akibat saluran irigasi yang jebol sejak tahun 2018.
Pertemuan digelar di Kantor Perbekel Desa Tohpati dan turut dihadiri Kapolres Klungkung, Dandim 1610 Klungkung, Camat Banjarangkan, serta sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Bupati Satria menegaskan bahwa perbaikan saluran irigasi Subak Tohpati menjadi prioritas utama di awal masa jabatannya. Ia menyoroti pentingnya swasembada pangan sebagai bagian dari visi misinya membangun Klungkung yang mandiri dan berdaulat di bidang pertanian.
“Sejak terowongan jebol lima tahun lalu, Pemkab Klungkung sudah melakukan berbagai upaya. Namun dalam perjalanannya banyak kendala, termasuk persoalan lintas kabupaten dan keterbatasan anggaran,” ujar Bupati Satria.
Kepala Dinas PUPRPKP Klungkung, I Made Jati Laksana, menjelaskan, penanganan awal sempat direncanakan melalui rehabilitasi Bendung Slau di wilayah Kabupaten Bangli. Namun, rencana tersebut terhambat masalah sosial di lapangan.
Pada tahun 2020, alternatif penanganan dengan pompa hidran sempat dibahas bersama Balai Wilayah Sungai Bali Penida (BWSBP). Bahkan, pada tahun 2021, setelah saluran kembali jebol, perbaikan darurat dilakukan secara gotong royong oleh warga menggunakan pipa sementara.
“Pada April 2025 kami sudah mengusulkan penanganan permanen melalui program P3TGAI. Di awal Juli 2025, juga telah dilakukan koordinasi lintas sektor dengan BWS dan Dinas PU Provinsi Bali untuk mengusulkan perbaikan melalui dana Inpres,” jelas Jati Laksana.
Bupati Satria menambahkan bahwa proposal pengajuan perbaikan menyeluruh dari hulu hingga hilir telah diajukan ke pemerintah pusat. Proyek ini mencakup saluran yang melintasi dua kabupaten—Bangli dan Klungkung—serta bersinggungan langsung dengan aset yang dikelola Pemerintah Provinsi Bali.
“Warga kami minta bersabar, karena perbaikannya butuh dana besar dan proses koordinasi lintas kewenangan. Tapi ini sudah jadi prioritas dan kami terus kawal,” tegas Bupati asal Dusun Sental, Nusa Penida ini.
Dengan luas lahan terdampak lebih dari 25 hektar, Pemkab Klungkung berharap perbaikan irigasi Subak Tohpati bisa segera terealisasi agar produktivitas pertanian kembali normal, sejalan dengan program ketahanan pangan lokal. (Sta/Kab).