
KABARBALI.ID, KLUNGKUNG – Festival Semarapura ke-7 resmi dibuka oleh Bupati Klungkung I Made Satria di depan Monumen Ida Dewa Agung Jambe, Senin (28/4/2025) petang. Pembukaan ditandai dengan pelepasan anak panah ke udara bertajuk Gandewa Buncah Ambuning Tawang, yang bermakna membuka tabir kegelapan menuju kecemerlangan di era kepemimpinan baru.
Bupati I Made Satria mengatkan Festival Semarapura adalah momentum strategis untuk mempromosikan pariwisata, seni, budaya, dan potensi ekonomi kreatif yang dimiliki Kabupaten Klungkung. Ia menekankan bahwa sektor pariwisata tetap menjadi andalan utama yang harus terus didorong melalui berbagai event strategis.
“Festival Semarapura sudah masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN). Ini menjadi bukti nyata bahwa Klungkung memiliki daya saing pariwisata yang tinggi. Karena itu, Pemkab akan terus mendukung event pariwisata baik dari desa wisata, pelaku industri, maupun festival seperti ini,” ujar Bupati, dihadapan undangan dan masyarakat Klungkung, Senin (28/4/2025).
Gubernur Bali yang diwakili Asisten I Setda Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra, turut memberikan apresiasi. Ia menyebut Festival Semarapura bukanlah event biasa, melainkan bentuk cinta masyarakat terhadap seni, budaya, dan alam Klungkung.
“Festival ini adalah pengejawantahan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, terutama dalam menjaga kesucian jiwa atau atma kerti, membangkitkan semangat leluhur, dan membuka ruang-ruang kreativitas masyarakat Bali,” jelas Mahendra Putra.
Ia menambahkan, festival ini menjadi wujud syukur atas warisan leluhur yang tidak hanya dikenang, namun juga dihidupkan, diwariskan, dan dikembangkan.
Festival tahun ini mengusung tema “Nayaka Maetala Udaya” yang bermakna Kebangkitan Tanah Kelahiran di Tangan Pemimpin Bijaksana.
Sejumlah kegiatan memeriahkan acara seperti, Pentas seni dan musik tradisional-modern, Pameran UMKM dan kriya, Pameran kuliner khas Klungkung, Atraksi budaya lainnya.
Kemeriahan pembukaan semakin terasa dengan pertunjukan Tari Taksu Buana yang ditarikan secara kolosal oleh 500 penari, menggambarkan semangat dan kekuatan spiritual masyarakat Bali.
Acara ini turut dihadiri oleh, Reza Fahlevi, Asisten Deputi Event Daerah Kemenparekraf, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), Ketua PHRI Bali, Forkopimda, tokoh adat, pelaku pariwisata, seniman, serta ribuan masyarakat yang antusias menyambut festival tahunan ini.
Dalam rangkaian perayaan Hari Puputan Klungkung ke-117 dan HUT Kota Semarapura ke-33, panitia menargetkan transaksi ekonomi sebesar Rp 10 miliar dan kunjungan sebanyak 35.000 orang selama festival berlangsung dari 27 April hingga 1 Mei 2025. (Ad/Sta/Kab).