
KABARBALI.ID, DENPASAR – Kepolisian gabungan Polresta Denpasar dan Polda Bali, hingga saat ini belum berasil menangkap pelaku penusukan hingga korban tewas di Kadek Parwata di Jalan Nangka Utara, Denpasar, Utara, Denpasar pada Kamis (13/2/2025) dinihari.
Namun, inisial pelaku sudah diketahui yakni berinisial P.
Polisi pun terus memburu P, yang konon kabur ke luar Bali. Isu di media sosial menyebutkan, bahwa pelaku kabur ke Banyuwangi. Namun Hingga Minggu (16/2/2025) 2025 pelaku masih jadi buronan pihak kepolisian. Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelaku yang menusuk Kadek Parwata (31) hingga tewas diduga kabur ke luar Pulau Bali.
Petugas kepolisian juga sudah mengerebek kos terduga pelaku P yang berada di kawasan Denpasar Timur, namun hanya ada teman wanitanya saja di sana, dan juga telah dimintai keterangan oleh polisi.
Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, meminta publik menunggu informasi yang resmi dari pihak kepolisian.
Sukadi, meminta publik tidak buru-buru menyimpulkan bahkan menghakimi, sampai ada titik terang dari kepolisian yang tengah berupaya mengungkapnya sesuai dengan prosedur dan jalur hukum.
Ayah Kadek Parwata, I Wayan Merta (60) pun berharap pelaku pembunuhan anaknya dapat segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya setimpal dengan perbuatannya yang semena-mena.
“Anak saya ini tulang punggung keluarga. Ia punya istri, punya anak. Tapi sekarang sudah tidak ada. Kami sangat kehilangan. Sangat keji pelaku yang membunuh anak saya,” ujar Merta berkaca-kaca saat prosesi penguburan korban di Setra Desa Adat Angantelu, Karangasem.
“Saya harap pelaku dapat dihukum seberat-beratnya. Bisa dihukum setimpal. Dia membunuh anak saya, pelaku juga agar bisa dihukum mati,” pinta Wayan Merta.
Suasana kesedihan kian terasa, saat jenazah Kadek Parwata mulai dibersihkan dan diupacarai. Beberapa orang juga tampak berupaya menenangkan anak dari mendiang Kadek Parwata yang masih duduk di bangku TK dan SD.
Peristiwa bermula terjadi pada 02.10 WITA. Awalnya, seorang pelajar Made Darma Wisesa (19) membeli minuman di warung. Tiba-tiba ia didatangi seorang pria berjaket hitam yang mengendarai sepeda motor dengan menyeruduk menggunakan sepeda motor sambil mengamuk dan terjadi adu mulut. Kemudian berhasil dilerai oleh penjaga warung, Ashuri (39).
Dalam hitungan belasan menit, pria berjaket hitam yang mengamuk kembali ke warung dan bertanya kepada Ashuri apakah Darma adalah adiknya. Penjaga warung itu menjawab Darma hanyalah pelanggan warung.
Saat itu, korban I Kadek Parwata datang bersama seorang temannya untuk membeli minum berboncengan. Tiba-tiba pelaku melontarkan makian kepada korban. Parwata yang tidak mengenal pelaku mendatangi pria tersebut dan menanyakan maksudnya yang secara tiba-tiba memaki korban padahal sebelumnya tidak kenal dan tidak pernah bersinggungan.
Cekcok pun terjadi dan pelaku secara tiba-tiba mengeluarkan pisau dan menikam korban darah pun mengucur deras dari tubuh Kadek Parwata. Namun, nyawa Parwata tak tertolong. Parwata meninggal dunia di Rumah Sakit Darma Bakti.
Polsek Denpasar Utara menerima laporan dan Tim Inafis Polresta Denpasar segera mendatangi lokasi kejadian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Petugas juga memasang garis polisi untuk kepentingan penyelidikan, serta mengumpulkan keterangan dari para saksi. Hingga saat ini, polisi masih memburu pelaku yang melarikan diri ke arah Utara setelah kejadian. (Kri/Kab).