

JAKARTA, KABARBALI.ID – Pengurus Daerah Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Bali menunjukkan komitmen kuat dalam membangun soliditas organisasi dengan menghadiri Pengukuhan Pengurus Pusat JMSI periode 2025–2030 dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2025 yang berlangsung di Jakarta pada 25–26 November 2025. Agenda strategis ini menjadi momentum penting konsolidasi pers siber di tingkat nasional.
Kehadiran JMSI Bali dipimpin Ketua Pengda JMSI Bali, Nyoman Ady Irawan, sebagai wujud dukungan terhadap kepengurusan pusat yang baru terbentuk sekaligus langkah menyelaraskan program daerah dengan visi besar JMSI nasional.
Dalam Rakernas 2025 yang digelar di Hotel Acacia Jakarta, Rabu (26/11/25), Ady mengungkapkan bahwa sejumlah program strategis telah berhasil dirumuskan. “Program yang disepakati berorientasi pada tiga aspek utama, yakni penguatan organisasi, manajemen usaha dan redaksi, serta bisnis anggota,” ujarnya.
Ady juga menegaskan optimismenya terhadap masa depan JMSI. Ia menilai dinamika forum Rakernas menunjukkan keseriusan pengurus pusat dalam membangun organisasi yang lebih solid dan terarah.
“Program yang dipaparkan tiap bidang dan tanggapan dari pengurus daerah memperkuat optimisme bahwa JMSI ke depan akan semakin besar dan berdampak bagi anggota dan masyarakat,” jelasnya.
Pengukuhan Pengurus Pusat JMSI 2025–2030
Sehari sebelum Rakernas, JMSI menggelar pengukuhan Pengurus Pusat periode 2025–2030 di Hall Gedung Dewan Pers, Selasa (25/11/25). Susunan pengurus baru dibentuk oleh Ketua Umum Teguh Santosa dan Sekretaris Jenderal Rahimandani, bersama tim formatur hasil Musyawarah Nasional pada Juni lalu.
Nyoman Ady Irawan menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada kepengurusan yang baru dikukuhkan. Ia berharap kepengurusan pusat mampu memperkuat konsolidasi dan tata kelola organisasi di seluruh Indonesia.
“Media siber memiliki peran penting dalam lanskap pers Indonesia, terutama di tengah disrupsi informasi dan perkembangan teknologi digital,” ungkapnya. Ia menekankan pentingnya profesionalitas, verifikasi media anggota, hingga penguatan kode etik jurnalistik di lingkungan JMSI Bali.
Sinergi Pusat–Daerah untuk Penguatan Media Siber
Ady menambahkan bahwa kolaborasi antara pengurus pusat dan daerah sangat penting, terutama dalam pelatihan jurnalis, peningkatan kualitas redaksi, serta advokasi terhadap isu-isu pers di daerah. Ia menyebut bahwa tantangan media di Bali memiliki karakter tersendiri.
“Bali sebagai destinasi pariwisata dunia memiliki dinamika yang unik. Kami berupaya menyajikan informasi yang akurat, berimbang, dan bermanfaat bagi publik,” ujarnya.
Kegiatan pengukuhan dan Rakernas turut dihadiri berbagai tokoh pers nasional, perwakilan kementerian, lembaga terkait, serta pengurus JMSI dari seluruh provinsi di Indonesia. Hal ini semakin mempertegas komitmen bersama untuk membangun ekosistem media siber yang sehat, profesional, dan berintegritas. (Kri/Kab).