Kejurnas Barongsai 2025 Dibuka di Sanur, Peserta dari 18 Provinsi

Bali kembali dipilih sebagai Tuan Rumah, Diikuti 600 Atlet se- Indonesia 

DENPASAR, KABARBALI.ID — Gubernur Bali Wayan Koster secara resmi membuka Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Barongsai 2025 yang digelar pada 22–24 November di Prime Plaza Hotel Sanur. Sebanyak 600 atlet dari 18 provinsi berlaga pada 12 kategori untuk memperebutkan empat piala utama: Piala Gubernur Bali, Piala Wali Kota Denpasar, Piala KONI Pusat, dan Piala KONI Bali.

Acara pembukaan turut dihadiri Pembina FOBI Barongsai Indonesia, Ketua Umum PB FOBI, Ketua FOBI Bali, Perhimpunan Tionghoa, Konsul RRT, hingga Ketua PHRI Bali. Kehadiran para tokoh ini menegaskan kuatnya dukungan terhadap perkembangan olahraga dan budaya barongsai di Indonesia.

Dalam sambutannya, Gubernur Koster mengapresiasi kepercayaan nasional yang kembali menjadikan Bali sebagai tuan rumah Kejurnas Barongsai. Ia menekankan bahwa barongsai yang berakar pada budaya Tionghoa telah menjadi bagian dari keberagaman Indonesia dan diterima dengan baik oleh masyarakat.

“Event ini menunjukkan budaya barongsai yang berlatar belakang Tionghoa dapat diterima baik oleh masyarakat Indonesia, bahkan dunia. Terima kasih karena Bali kembali dipilih sebagai tuan rumah kejurnas ini. Barongsai bukan hanya olahraga, tetapi wahana pelestarian budaya dan penguatan karakter, sekaligus menghidupkan pariwisata Bali yang terus tumbuh pasca pandemi,” kata Koster.

600 Atlet, 12 Kategori, 4 Piala Bergengsi

Ketua Panitia Kejurnas, Dewa Gede Ari Wirawan, menyampaikan bahwa penyelenggaraan tahun ini menjadi salah satu yang terbesar, dengan peserta dari 18 provinsi dan ratusan atlet yang datang ke Bali.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung sehingga Kejurnas Barongsai 2025 dapat terlaksana dengan baik,” ujarnya.

Ketua FOBI Pusat, Andra Jaya, menegaskan pentingnya Kejurnas sebagai wadah pembinaan dan peningkatan mental bertanding.

“Barongsai adalah olahraga yang membutuhkan keberanian dan keteguhan mental. Ajang kejurnas seperti ini sangat krusial untuk mengukur dan meningkatkan kualitas atlet kita,” katanya.

Ketua Pengurus Besar FOBI, Edi Kusuma, menambahkan bahwa Kejurnas 2025 menjadi momentum memperkuat potensi prestasi barongsai Indonesia di level nasional maupun internasional.

Ajang Olahraga, Ruang Pelestarian Budaya

Kejurnas Barongsai 2025 tidak hanya menampilkan ketangkasan atlet, tetapi juga menjadi ruang memperkuat sportivitas, kebersamaan, dan persaudaraan lintas budaya.

Event ini diharapkan dapat mempertegas posisi Bali sebagai tuan rumah unggulan untuk olahraga budaya, serta memberi kontribusi nyata terhadap pariwisata dan ekonomi daerah. (Rls/Kab).

 

kabar Lainnya