
GIANYAR, KABARBALI.ID – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Gianyar menggelar rapat evaluasi terhadap seluruh cabang olahraga (cabor), atlet, dan official yang bertanding di ajang Porprov Bali XVI 2025. Rapat berlangsung di Balai Budaya Gianyar, Kamis (25/9).
Ketua Umum KONI Gianyar, Dewa Gede Alit Mudiarta, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengurus cabor, atlet, dan official yang sudah berjuang hingga berhasil membawa Gianyar meraih juara umum 3 serta predikat sebagai kontingen favorit.
“Terima kasih kepada para pengurus cabor, atlet, dan official yang telah berjuang maksimal. Tidak lupa kami juga berterima kasih kepada Bapak Bupati dan Pak Sekda yang memberikan dukungan penuh, baik dari anggaran maupun menghadirkan suporter yang luar biasa,” ujar Dewa Alit.
Dalam evaluasi tersebut, KONI Gianyar juga mendengar langsung masukan dari setiap cabor, termasuk kendala yang membuat target medali tidak tercapai.
“Kita ingin tahu apa yang terjadi, sehingga target tidak tercapai. Ini akan jadi bahan evaluasi untuk memperbaiki program latihan. Kepada peraih emas, kami tekankan agar terus meningkatkan kemampuan agar bisa mempertahankan medali di Porprov berikutnya, terlebih tahun 2027 Buleleng akan menjadi tuan rumah,” jelasnya.
Sebagai bentuk apresiasi, Bupati Gianyar menaikkan bonus peraih medali emas dari Rp50 juta pada Porprov 2022 menjadi Rp70 juta pada Porprov Bali XVI 2025.
“Sesuai janji Bapak Bupati saat pelepasan, jika Gianyar masuk 3 besar maka bonus emas akan dinaikkan. Kini nilainya menjadi Rp70 juta, dan kami pastikan pencairannya dilakukan akhir Oktober tahun ini,” kata Dewa Alit.
Sementara itu, Konsultan Olahraga KONI Gianyar, Prof. Darmadi, menegaskan pentingnya introspeksi dalam evaluasi.
“Jangan menyalahkan pihak lain. Kita evaluasi penampilan kita saja, karena dari situ kita bisa belajar meningkatkan kemampuan,” tegas Guru Besar Undiksha itu.
Prof. Darmadi juga mendorong adanya perayaan sederhana untuk merayakan keberhasilan Gianyar, agar prestasi olahraga bisa dirasakan sebagai milik masyarakat.
“Buatlah perayaan dengan euforia, untuk membangun mindset bahwa prestasi olahraga adalah milik seluruh masyarakat Gianyar, bukan hanya milik KONI ataupun pemerintah. Karena bibit atlet sejatinya lahir dari masyarakat,” pungkasnya. (Tut/Kab).