Klungkung,kabarbali.id – Dinas Perhubungan (Dishub) Klungkung dan Satuan Lalu lintas (Satlantas) Polres Klungkung memberikan tindakan tegas terhadap truk pengangkut galian C yang melanggar jalur lintas truk di kawasan Kota Semarapura Klungkung.
Kasi Humas Polres Klungkung, Iptu Agus Widiono mengatakan penindakan kendaraan dilakukan karena kendaraan melintas tidak pada jalurnya. Seharusnya truk yang datang dari Karangasem sebelum masuk ke kota, lewat jalan Gunung Agung lalu lurus ke timur melalui Gunaksa, kemudian ke By Pass Ida Mantra.
“Truk yang ditertibkan adalah truk yang melanggar masuk melalui jalan Rama Semarapura, masuk kota dan langsung mengarah ke By Pass Ida Bagus Mantra, sudah ada belasan yang ditertibkan hari ini,” kata Widiono, Rabu (11/9/2024).
Widiono menjelaskan, penindakan dilakukan agar kedepan sopir-sopir truk tidak lagi melintas pada jalur yang sudah dilarang oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung. “Sebenarnya sudah ada plang larangan masuk truk, tapi mereka mencoba cari celah masuk petugas lalu lintas dan patroli yang menemukan langsung menilang,” jelasnya.
Selain fokus di Jalan Rama, satlantas Polres Klungkung juga atensi truk yang melintas di Jalan Matahari. “Di jalan matahari kebanyakan truk-truk kosong, mereka sengaja melintas mencari jalur yang lebih cepat, namun bahaya karena jalan kecil dan truk juga ngebut, saat ini petugas sedang dilapangan melakukan penindakan sesuai dengan banyaknya keluhan masyarakat akibat ulah pengemudi truk ini,” papar Widiono.
Sementara Kepala Seksi (Kasi) manajemen dan rekayasa lalu lintas, Dishub Klungkung I Made Sedana Yoga mengatakan atensi truk-truk yang melintas di jalur larangan gencar dilakukan agar para pengemudi tahu jalurnya dimana.
“Kami dari Dishub hanya mengarahkan truk sesuai jalurnya agar tidak melintas melalui jalan Rama dan arahkan ke timur melalui Jembatan Tukad Unda, Sampalan kemudian, Gunaksa dan tembus ke By Pass bagi yang ke Denpasar,” ungkapnya.
Salah satu warga Klungkung, Nilawati mengatakan banyak sekali truk sekarang yang melintas lewat jalur kota Semarapura.
“Kalau dulu biasanya malam atau pagi-pagi dini hari mereka melintas beruntutan banyak truk sampai jam 6 pagi sepi karena takut ada petugas, sekarang mereka berani baik siang atau malam karena mungkin merasa aman tidak ada tilang,” kata Nilawati saat berhenti di lokasi pemberhentian truk di Jalan Rama Klungkung.
Nilawati mengakui sejak truk masuk kota banyak jalan yang cepat rusak bahkan saluran air minum milik Perumda Air Minum Klungkung, di perempatan Galiran bocor dan merusak jalan hingga saat ini. (sta – kab).