Redaksi
Kamis, 30 Oktober 2025 08:43 WITA
.
3 menit membaca
KLUNGKUNG- KABARBALI.ID, Pesatnya perkembangan pariwisata di Nusa Penida dalam 10–15 tahun terakhir tak hanya membawa dampak positif, tapi juga memunculkan fenomena pembangunan masif yang tak selalu berjalan mulus di lapangan. Salah satunya proyek pembangunan lift kaca (glass viewing platform) di Pantai Kelingking, Desa Bunga Mekar, Kecamatan Nusa Penida.
Proyek ini mulai dikerjakan sejak peletakan batu pertama pada 7 Juli 2023. Berdasarkan catatan kabarbali.id, lift kaca tersebut dibangun melalui kerja sama investor asal Tiongkok dengan Banjar Adat Karang Dawa. Pelaksana proyek dipegang oleh PT Bina Nusa Properti (BNP), yang bertindak sebagai pemegang kuasa investor asing tersebut.
Direktur PT BNP, I Komang Suantara, menyebut nilai investasi proyek ini mencapai Rp200 miliar.
“Salah satu potensi wisata di Nusa Penida kami kembangkan. Lift ini akan mempermudah wisatawan turun ke Pantai Kelingking. Prosesnya tidak mudah, tapi kami berkomitmen,” kata Suantara saat peletakan batu pertama.
Lift kaca itu dirancang setinggi 182 meter, dilengkapi jembatan sepanjang 64 meter dan spot foto di setiap 20 meter ketinggian. Proyek ini ditargetkan rampung dalam waktu sekitar satu tahun sejak dimulai.
Pihak adat dan masyarakat disebut menyambut baik proyek yang dinilai bisa membuka peluang ekonomi baru.
Perbekel Desa Bunga Mekar, I Wayan Yasa, menyebut kunjungan wisatawan ke Kelingking saat ini mencapai 1.400–1.900 orang per hari.
“Selama ini wisatawan harus menuruni tebing setinggi 300 meter untuk sampai ke pantai. Banyak yang cedera atau kelelahan. Dengan adanya lift ini tentu akan sangat membantu wisatawan, walau nanti mereka tetap membayar tiket,” ujar Yasa.
Selain memudahkan akses wisatawan, pihak desa adat juga mendapat bagian pendapatan dari kerja sama tersebut. Bahkan 40 persen tenaga kerja di proyek diambil dari warga lokal, menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan.
“Kami tentu sangat setuju, apalagi pihak adat juga akan memperoleh manfaat langsung,” tambah Yasa.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Klungkung, Made Sudiarkajaya, mengatakan proyek lift kaca ini memiliki nilai unik di tingkat global.
“Biasanya lift kaca dibangun di daerah perbukitan atau pegunungan. Ini satu-satunya di dunia yang objeknya pantai,” ungkapnya.
Namun Sudiarkajaya menekankan agar pengembangan destinasi wisata besar seperti ini tetap berlandaskan pada pariwisata kerakyatan.
“Meskipun ini proyek besar, investor wajib berbagi keuntungan dan dampaknya harus bisa dirasakan masyarakat sekitar,” tegasnya.
Meski proyek ini digadang-gadang meningkatkan daya tarik wisata, sejumlah kalangan menilai pembangunan semacam ini perlu pengawasan ketat terhadap izin dan dampak visual lanskap alam. Nusa Penida dikenal karena keasrian alam dan nilai spiritualnya, sehingga setiap pembangunan besar sebaiknya tetap memperhatikan aspek tata ruang, budaya, dan daya dukung lingkungan. (Red/Kab).
@kabarbali.id Mega proyek Rp 200 Miliar di Kelingking Beach! Lift kaca setinggi 182 meter kini tengah dibangun di tebing ikonik Nusa Penida 🌊 Kerja sama antara investor Tiongkok dan Banjar Adat Karang Dawa ini diklaim satu-satunya di dunia yang menghadap pantai! Warga adat pun ikut mendapat bagian pendapatan dan tenaga kerja lokal diserap hingga 40%. Tapi, di tengah euforia ini… masih ada yang khawatir soal estetika alam Kelingking yang mulai berubah. 📍Kamu pro atau kontra dengan proyek ini ? Baca berita ini selengkapnya di: https://kabarbali.id/lift-kaca-di-kelingking-beach-digarap-investor-tiongkok-investasi-rp-200-miliar/ #kabarbali #klingkingbeach #nusapenida #liftkaca #alam #klungkung #wisatabali
Viral, Lift Kaca di Pantai Kelingking Nusa Penida Disebut Hilangkan Artistik Alam
