Makna Suci Anggara Kasih Julungwangi, Momentum Menyucikan Diri dan Menumbuhkan Kasih Universal

Anggara Kasih Julungwangi, sebuah rerahinan yang memiliki makna mendalam tentang penyucian diri dan penumbuhan cinta kasih universal terhadap semua makhluk.

KABARBALI.ID – Hari ini, Selasa (8/4/2025), umat Hindu di Bali memperingati hari suci Anggara Kasih Julungwangi, sebuah rerahinan yang memiliki makna mendalam tentang penyucian diri dan penumbuhan cinta kasih universal terhadap semua makhluk.

Hari raya ini jatuh berdasarkan kombinasi Sapta Wara (Anggara), Pancawara (Kliwon), dan Wuku Julungwangi dalam kalender Bali, dan diperingati setiap enam bulan sekali atau 210 hari menurut sistem penanggalan pawukon.

Selain itu Anggara Kasih Julungwangi mendandakan, Galungan sudah dekat, karena ini juga merupakan rangkaian dari hari raya Galungan.

Makna Anggara Kasih Menurut Lontar Sundarigama

Dalam lontar suci Sundarigama, Anggara Kasih dijelaskan sebagai hari yang tepat untuk melakukan peleburan dosa dan merawat diri dari segala kecemaran, terutama kecemaran pikiran.

Disebutkan dalam kutipan lontar:

“Anggara Keliyon ngarania Anggara Kasih, pekenania pengasianing raga sarira. Sadekala samana yogia wang amugpug angelakat sealaning sarira, wigenaning awak…”

Artinya, ketika Anggara bertemu Kliwon, hari tersebut disebut sebagai Anggara Kasih, yang bermakna pengasihan atau cinta kasih terhadap tubuh dan diri sendiri. Pada hari ini, umat dianjurkan untuk melakukan renungan suci (mulat sarira) guna menyadari dan membersihkan pikiran dari berbagai bentuk kegelapan batin.

Menurut ajaran tersebut, dalam momen suci Anggara Kasih, Sang Hyang Rudra juga melakukan yoga agung untuk membersihkan jagat raya dari berbagai kekotoran, baik fisik maupun spiritual.

Upacara dan Upakara Anggara Kasih

Ritual sederhana namun penuh makna dilaksanakan oleh umat Hindu Bali, baik secara pribadi maupun bersama di pura. Adapun sarana upakara yang umum digunakan pada perayaan Anggara Kasih antara lain:

  • Wangi-wangian (puspa wangi)
  • Dupa Astanggi (dupa harum khas)
  • Tirta pembersihan (matirtha)

Upacara ini berfungsi sebagai simbol penyucian diri dari karma buruk dan upaya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Momentum untuk Menguatkan Spiritualitas dan Kasih Sayang

Anggara Kasih bukan hanya dimaknai sebagai hari suci untuk bersembahyang, tetapi juga sebagai momentum refleksi diri, memperbaiki pola pikir, dan membangkitkan kasih sayang terhadap sesama makhluk hidup.

Hari ini juga menjadi pengingat bahwa manusia memiliki tanggung jawab untuk menjaga keseimbangan antara raga (tubuh), manah (pikiran), dan atma (jiwa) dalam kehidupan.

Dengan semangat kasih sayang, umat Hindu diajak untuk meningkatkan kualitas hidup, memperbanyak perbuatan baik, serta hidup rukun dan damai di tengah masyarakat.

Semoga perayaan Anggara Kasih Julungwangi kali ini membawa berkah, kedamaian, dan ketenangan batin bagi seluruh umat Hindu. (Pur/Kab).

kabar Lainnya