Klungkung, kabarbali.id – Sedikitnya 90 mobil pikap yang berjualan sayuran, bumbu dapur dan palen-palen memenuhi jalan dan area parkir di jalan Anyelir, Semarapura Klod, Klungkung (tepatnya depan area Terminal Galiran).
Para pedagang ini sengaja memarkir kendaraan mereka dan berjualan di tengah jalan, Kamis (1/8/2024) sore.
Sebagai bentuk protes atas ketidaktegasan petugas menindak pedagang yang tidak membayar iuran.
Salah satu pedagang bermobil, Komang Wiarta mengaku sebelumnya sempat berjualan dalam pasar, tapi karena sepi memilih keluar berjualan pinggir jalan.
“Di dalam sepi, karena di luar banyak yang jualan juga jadi saya ikut, kalau semua ke dalam pasar saya ikut juga,” kata Wiarta.
Wiarta mengatakan berjualan sayur langsung dari Pelaga, Badung. Untuk masuk ke pasar bayar pungutan sebesar Rp 30.000,.
“Di pinggir jalan ini gratis dan pembeli lumayan, cuma bayar parkir saja” imbuhnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pasar Klungkung, I Komang Sugianta, mengungkapkan dalam pasar semua pedagang bisa ditampung.
“120 mobil masuk bisa kami tampung sementara ada sekitar 100-an mobil yang biasa berjualan dalam pasar mulai pukul 10.00 Wita sampai pukul 17.00 Wita dan sift dua pada pukul 17.00 Wita sampai 04.00 Wita,” jelasnya.
Sugianta menampik pengakuan pedagang yang berjualan di area parkir depan terminal, yang beralasan tidak dapat tempat dalam pasar.
“Karena ini milik, Dinas Perhubungan, jadi kami serahkan ke pihak dishub dan SatpolPP sementara kami siap menampung semua pedagang yang sudah terdaftar,” jelasnya.
Kadishub Klungkung, I Gusti Gede Gunarta saat berdialog dengan pedagang menegaskan area jalan Anyelir, depan terminal adalah area parkir.
“Kami himbau pedagang wajib berjualan dalam pasar, bukan di area parkir, itu adalah parkir untuk pembeli bukan tempat berjualan,” tegasnya. (sta/kab).