Polemik Asap Pengolahan Babi Guling di Gianyar, Dimediasi TNI hingga SatpolPP

Usaha pengolahan babi guling di Desa Pejeng Kawan, Keluhan ini berujung pada mediasi antara warga dan pemilik usaha, yang difasilitasi Pemerintah Desa Pejeng Kawan pada Rabu (14/5/2025)

KABARBALI.ID, GIANYAR – Usaha pengolahan babi guling di Desa Pejeng Kawan, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, menuai keluhan warga akibat asap yang ditimbulkan. Keluhan ini berujung pada mediasi antara warga dan pemilik usaha, yang difasilitasi Pemerintah Desa Pejeng Kawan pada Rabu (14/5/2025) di kantor desa setempat.

Mediasi turut dihadiri oleh Babinsa Desa Pejeng Kawan, Koptu I Wayan Budiawan, dan Bhabinkamtibmas Aiptu I Wayan Gede Mas, serta perwakilan Satpol PP Kabupaten Gianyar. Dalam kesempatan tersebut, seluruh pihak menekankan pentingnya penyelesaian melalui jalur musyawarah dan kekeluargaan.

Camat Tampaksiring, I Wayan Eka Mulya, menyampaikan bahwa pemerintah kecamatan mendorong agar polemik tersebut tidak berkembang menjadi konflik berkepanjangan. Ia juga menegaskan pentingnya tanggung jawab lingkungan dalam setiap kegiatan usaha, termasuk usaha kuliner seperti pengolahan babi guling.

“Kami memahami pentingnya sektor UMKM dan kuliner bagi perekonomian warga. Namun, kami juga ingin mengingatkan agar pelaku usaha memperhatikan dampak terhadap lingkungan dan kenyamanan masyarakat sekitar,” ujar Camat Eka Mulya.

Dalam hasil mediasi tersebut, disepakati bahwa pihak pemilik usaha akan segera melakukan langkah-langkah perbaikan. Dalam waktu dua minggu, pemilik usaha akan membangun cerobong asap sebagai solusi untuk meminimalisir polusi udara yang ditimbulkan dari proses pembakaran. Selain itu, dalam waktu tiga minggu, pemilik usaha juga berkomitmen membangun tembok peredam suara guna mereduksi kebisingan.

Langkah ini disambut positif oleh warga yang sebelumnya merasa terganggu. Diharapkan, dengan adanya komitmen bersama dan solusi konkret, permasalahan dapat diselesaikan secara damai dan tidak berlanjut ke ranah hukum.

Upaya mediasi ini menjadi contoh pendekatan penyelesaian konflik berbasis musyawarah yang mengedepankan harmonisasi antara pelaku usaha dan masyarakat. (Tut/Kab).

 

kabar Lainnya