
KABARBALI.ID, KARANGASEM – Puncak rangkaian upacara agung Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) Purnama Kadasa, tahun 2025 di Penataran Pura Agung Besakih digelar pada Sabtu, 12 April 2025.
Prosesi ini merupakan momentum spiritual penting dalam kalender umat Hindu Bali. Puncak karya ini dipuput oleh 14 sulinggih, yang terdiri dari Sulinggih sarwasadaka di Bali.
Ketua Prawartaka Upacara Ida Bhatara Turun Kabeh sekaligus Bendesa Adat Besakih, Jro Mangku Widiartha, menyampaikan bahwa pelaksanaan puncak upacara dimulai sekitar pukul 09.00 Wita. Yang sebelumnya digelar berbagai tahapan upacara sejak melasti pada Kamis, 10 April 2025, hingga mepepada dan negtegang bagia pulekerti pada Jumat, 11 April 2025.
14 Sulinggih Pimpin Puja di Bale Gajah dan Bale Peselang
Upacara utama akan berlangsung di Penataran Agung Besakih, dengan pelaksanaan pemuputan secara serentak di dua titik utama, yakni Bale Gajah dan Bale Peselang. Adapun sulinggih yang memuput di Bale Gajah, antara lain:
Ida Pedanda Gede Karang Putra Keniten dari Griya Satria Kanginan, Desa Paksebali, Klungkung
Ida Sri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun dari Griya Kedatuan Kawista, Blatungan
Ida Pedanda Suwabawa Karang Adnyana dari Griya Karang, Budakeling
Ida Pandita Dukuh, Ida Pandita Empu Pande, dan Ida Pandita Empu Ratu Pasek
Penyaksi Penglingsir Puri Agung Klungkung, Ida Dalem Smara Putra
Sementara itu di Bale Peselang, pemuput dipimpin oleh:
Ida Pandita Empu Siwa Putra Dharma Dhaksa dari Griya Agung Lingga Cala
Ida Pedanda Gede Jelantik Darma Purwita Karang dari Griya Gunung Sari, Bedauhan
Ida Pedanda Istri Karang dari Griya Suci Sibetan
Ida Pedanda Istri Jelantik Duaja dari Griya Budakeling
Ida Pedanda Istri Kania
Sebagai pendukung spiritual lainnya, turut hadir Ida Rsi Sidhi Cita, Ida Pedanda Bukit Kemenuh, serta Ida Rsi Bhujangga Wisnawa Agni Wisesa Maheswara dari Griya Amerta Bhuwana Surya Murti, Ubud, Gianyar.
Upacara ini juga akan dihadiri oleh Gubernur Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta, serta Bupati/Walikota dan Wakilnya dari seluruh kabupaten/kota di Bali, sebagai bentuk penghormatan terhadap karya agung ini yang memiliki dimensi spiritual dan budaya yang luar biasa.
Imbauan Kepada Pemedek: Jaga Kesucian dan Tertib Sesuai SE Gubernur Nomor 08 Tahun 2025
Selama berlangsungnya Karya Ida Bhatara Turun Kabeh, seluruh umat Hindu (pamedek) yang tangkil ke Pura Agung Besakih dihimbau untuk menaati ketentuan dalam Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 08 Tahun 2025, yang mengatur tata tertib di Kawasan Suci Pura Agung Besakih.
Beberapa ketentuan penting meliputi:
Larangan membawa tas kresek, pipet plastik, styrofoam, dan produk berbahan plastik sekali pakai, sesuai dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018
Disarankan untuk menggunakan tumbler sebagai pengganti botol minum plastik
Sisa upakara (lungsuran) yang telah dihaturkan wajib dibawa kembali dan tidak dibuang sembarangan
Setiap pamedek bertanggung jawab terhadap sampah pribadi, dan wajib menjaga kebersihan serta kesucian kawasan pura
“Kami mengajak seluruh umat untuk menjaga keharmonisan dan keagungan Pura Besakih selama karya suci ini. Ini adalah bagian dari pelestarian nilai-nilai Sad Kerthi sebagai landasan spiritual kehidupan masyarakat Bali,” tegas Jro Mangku Widiartha.
Nyejer Selama 21 Hari, Penyineban Digelar pada 3 Mei 2025
Karya Ida Bhatara Turun Kabeh tahun ini akan berlangsung selama 21 hari, dengan prosesi penutupan atau penyineban dijadwalkan pada Sabtu, 3 Mei 2025.
Untuk mengurai kepadatan umat yang tangkil menuju jalur pedharman, panitia upacara melakukan pengaturan alur pemedek khususnya di Pura Catur Lawa Ratu Pasek, Besakih. Pemedek akan diarahkan terlebih dahulu ke mesandekan, lalu menaiki tangga menuju Bale Pesandekan, sebelum akhirnya dapat bersembahyang di areal utama pura.
Setelah persembahyangan, jalur keluar diarahkan melalui pintu barat menuju pura lainnya, guna menghindari penumpukan dan memperlancar arus pemedek selama karya berlangsung. (Kaa/Kab).