Puputan Margarana ke-79: Koster Tekankan Peran Generasi Muda Jaga Persatuan

Tabur bunga, gubernur Koster melakukan tabur bunga di acara Puputan Margarana ke-79

TABANAN, KABARBALI.ID  – Peringatan Hari Puputan Margarana ke-79 digelar khidmat di Taman Makam Pahlawan (TMP) Margarana, Tabanan, Kamis (20/11/2025). Dalam momentum bersejarah itu, Gubernur Bali Wayan Koster menyerukan pentingnya peran generasi muda untuk “turun tangan” menjaga dan mengisi kemerdekaan melalui tindakan nyata yang bermanfaat bagi bangsa.

Koster menegaskan bahwa Puputan Margarana merupakan salah satu simbol terbesar keberanian rakyat Bali dalam mempertahankan kemerdekaan.

Pada 20 November 1946, Letnan I Gusti Ngurah Rai bersama 69 pasukan Ciung Wanara bertempur habis-habisan melawan agresi Belanda—pertempuran yang menewaskan sekitar 400 serdadu Belanda.

“Puputan Margarana mengajarkan bahwa kemerdekaan tidak jatuh dari langit, tetapi lahir dari keberanian, kebersamaan, dan keikhlasan para pejuang,” ujar Koster dalam sambutannya.

Warisan Nilai Luhur untuk Generasi Muda

Peringatan tahun ini mengangkat tema “Mengobarkan Jiwa dan Semangat Puputan Margarana Menuju Bali Maju yang Bermartabat.”

Menurut Koster, tema tersebut menjadi pengingat bahwa nilai kepahlawanan harus menjadi pondasi memperkuat solidaritas, menjaga persatuan, dan mendorong kesejahteraan masyarakat.

“Generasi muda harus berani mengambil peran. Mengisi kemerdekaan bukan hanya mengingat sejarah, tetapi bekerja, berkarya, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat,” tegasnya.

Koster juga menekankan pentingnya menjadikan momentum Puputan Margarana sebagai pijakan menjaga Bali agar tetap damai, aman, dan bermartabat dalam bingkai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

Upacara Khidmat, Napak Tilas, dan Tabur Bunga

Upacara dipimpin Kasubdit Patroli Ditpolairud Polda Bali, AKBP Mahfud Didik Wiratmoko. Rangkaian acara ditutup dengan penyerahan Piala Bergilir Napak Tilas dari Gubernur Bali kepada Kabupaten Bangli sebagai juara pertama.

Prosesi tabur bunga berlangsung khidmat, diiringi tabuh baleganjur dan peed dari Desa Adat Klaci Marga yang memperkuat nuansa spiritual peringatan heroik tersebut. (Rls/Kab).

 

kabar Lainnya