
KABARBALI.ID, KLUNGKUNG, – Pura Prajepati yang berlokasi di Desa Adat Dalem Setra Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, mulai menjalani proses restorasi secara mandiri. Pura kuno dengan arsitektur ala candi Jawa ini dikebut pengerjaannya guna menyambut upacara karya besar yang dijadwalkan berlangsung pada akhir Januari 2026.
Pura ini dikenal sebagai satu-satunya pelinggih bergaya candi di Bali, menjadikannya warisan arsitektur yang unik dan bersejarah. Restorasi dilakukan secara swadaya oleh masyarakat desa, dibantu dukungan dari LPD dan BUPDA, tanpa menunggu kepastian anggaran dari pihak terkait.
“Kami memang sempat menunggu pihak yang menangani cagar budaya, bahkan sudah dua kali turun melihat langsung kondisi pura. Tapi karena ada kendala defisit anggaran atau alasan lain, kami tetap komitmen untuk merawat warisan leluhur ini. Ini adalah legacy untuk generasi berikutnya,” ungkap I Dewa Ketut Anom Astika, Bendesa Adat Dalem Setra Batununggul, Jumat (22/8).
Menurut Dewa Anom, arsitektur Pura Prajepati merupakan simbol kebanggaan sekaligus identitas masyarakat setempat. Oleh sebab itu, restorasi dikerjakan secara serius meskipun menemui tantangan, salah satunya kesulitan mencari undagi (arsitek tradisional Bali) yang ahli dalam pemugaran arsitektur khas ini.
“Awalnya sulit sekali mencari undagi yang mampu, apalagi pengerjaan maksimal harus selesai dalam waktu tiga bulan. Tapi sekarang sudah berjalan dan progresnya positif,” tambahnya.
Rencana struktur baru akan membuat bangunan pura tampak lebih megah, dengan ketinggian mencapai lebih dari 10 meter. Bagian pondasi juga akan dinaikkan agar arca utama bisa terlihat jelas dari jalan raya, menambah nilai estetika dan spiritual dari pura tersebut.
“Secara estetika, bangunan pura akan lebih maksimal dilihat dari jalan. Harapannya, selain mendukung kelancaran upacara karya, pura ini juga menjadi warisan sejarah hidup bagi generasi mendatang,” tutupnya. (San / Kab).