
KABARBALI.ID, JEMBRANA – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster, mendorong pemanfaatan pangan lokal sebagai sumber gizi keluarga saat menghadiri Lomba Cipta Menu Khas Jembrana Berbasis Pangan Lokal 2025 yang digelar di Gedung Kesenian Dr. Ir. Soekarno, Kamis (21/8/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, HUT ke-67 Provinsi Bali, dan HUT ke-130 Kota Negara, serta diikuti oleh lima tim TP PKK dari masing-masing kecamatan di Kabupaten Jembrana.
Lomba dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat), didampingi istrinya yang juga Sekretaris I TP PKK Kabupaten Jembrana, Ny. Inda Swari Dewi Patriana Krisna.
Dalam sambutannya, Ny. Putri Koster menekankan pentingnya kreativitas ibu-ibu PKK dalam menggali potensi pangan lokal yang tersedia di lingkungan sekitar.
> “Kita tidak boleh terus bergantung pada beras. Dari pekarangan kita bisa mendapatkan banyak alternatif bahan pangan yang sehat dan bergizi. Ada singkong, jagung, keladi, hingga umbi-umbian lain yang bisa dikreasikan menjadi menu seimbang,” ujarnya.
Menurutnya, lomba ini bukan sekadar ajang seremonial, melainkan harus menjadi pemicu kebiasaan makan sehat berbasis pangan lokal di tingkat rumah tangga.
> “Harus ada kelanjutan setelah lomba. Apa yang ditampilkan hari ini mesti dipraktikkan sehari-hari oleh para ibu dan keluarga. Kita ingin gerakan makan pangan lokal menjadi budaya, bukan tren sesaat,” tegasnya.
Tak hanya soal pangan, Ny. Putri Koster yang juga Duta Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber (PSBS) Palemahan Kedas – PADAS, turut menyosialisasikan pentingnya perubahan pola pikir masyarakat dalam mengelola sampah.
> “Sampah itu tidak hilang hanya karena dibuang ke TPA. Kalau pola lama ini terus dipertahankan, masalah lingkungan akan terus memburuk. Solusinya ada di kita masing-masing, mulai dari rumah tangga,” tegasnya.
Ia mendorong pemanfaatan komposter dan teba modern untuk pengolahan sampah organik, serta optimalisasi TPS3R dan TPST oleh desa untuk menangani sampah anorganik.
> “Sampah organik bisa kita jadikan pupuk kompos, sementara sampah plastik dan lainnya bisa dipilah dan dikelola di tingkat desa. Ini bukan tanggung jawab pemerintah saja, tapi tanggung jawab bersama,” imbuhnya.
Pemenang Lomba:
1. Juara 1: TP PKK Kecamatan Negara
2. Juara 2: Kecamatan Melaya
3. Juara 3: Kecamatan Pekutatan
4. Juara 4: Kecamatan Jembrana
5. Juara 5: Kecamatan Mendoyo
Lomba ini disambut antusias warga dan menjadi momentum penting dalam menggali potensi kuliner lokal, menumbuhkan kesadaran akan kemandirian pangan, serta menggerakkan masyarakat untuk lebih peduli pada lingkungan. (Rls/Kab).