Kabarbali.id – Agar siswa baru memiliki kesucian jasmani dan rohani dalam mengikuti proses pendidikan selanjutnya, saat ini sekolah-sekolah di Bali diharapakan untuk melaksanakan pawintenan saraswati untuk siswanya. Karena, dipercaya setelah disucikan itulah para siswa memohon anugerah Sang Hyang Widhi Wasa dalam wujud keberhasilan dalam mengikuti pendidikan.
Runtutannya ;
Pertama kali diawali dengan Mejaya-jaya Upacara mejaya-jaya urutannya sebagai berikut : pertama mengaturkan / ngaturan bakti dengan kwangen yang berisi sesari (uang) 11 kepeng dilanjutkan dengan memasang sirowista di kepala yang maksud dan tujuannya untuk menerima kekuatan agar pendengaran, penglihatan dan alat pembau menjadi tajam.
Melaba yakni dengan natab penyeneng, dan banten Saraswati serta nglungsur isi daripada banten Saraswati. Melalui kesucian itulah para siswa dimaksud dimohonkan anugerah kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa untuk dapat berhasil dalam mengikuti pendidikan.
Fungsi dari upacara pawintenan ini dimaksudkan adalah untuk nyangaskara yaitu menyucikan seseorang dalam memasuki suatu bidang profesi tertentu. Upacara penyucian ini hampir selalu kita jumpai dalam pelaksanaan hidup beragama Hindu. byakala, prayascita, pengelukatan, dan pebersihan adalah banten-banten yang mengantarkan orang mendapatkan kesucian jasmani maupun rohani ; sebagaimana disebutkan dalam kitab (Manawadharmasastra V 108) sebagai berikut : Adbhir gatrami suddhyati Manah satyena suddhyati Vidyatapobhyam bhutatma buddir jnanena suddyat Artinya : Tubuh dibersihkan dengan air Pikiran disucikan dengan kebenaran Jiwa dibersihkan dengan pelajaran suci dan tapa Budi dibersihkan dengan pengetahuan.
Dengan upacara pawintenan ini maka seseorang telah dikukuhkan dalam profesi tertentu. Pengukuhan ini memberi hak kepada yang bersangkutan untuk melaksanakan profesinya sesuai dengan sesana (norma) profesinya. Dalam hal ini seorang siswa boleh melakukan kegiatan menulis, membaca dan mempelajari ilmuilmu tertentu.
Selesai pawintenan Saraswati selanjutnya pemangku ngantukan Ida betara yaitu upacara untuk mengembalikan manifestasi Tuhan (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) y yang dimohonkan hadir pada upacara tersebut untuk kembali ke stananya masing-masing, dan keseluruhan upacara Melalui kesucian itulah para siswa dimaksud dimohonkan anugerah kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa untuk dapat berhasil dalam mengikuti pendidikan. (pur/kab).