
KABARBALI.ID, KLUNGKUNG – Cuaca mendung disertai gerimis menambah suasana ketegangan di kediaman I Kadek Oka, sopir truk kontainer asal Banjar Nesa, Desa Banjarangkan, Klungkung. Ia menjadi salah satu penumpang Kapal Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Gilimanuk, Bali, pada Rabu (2/7/2025) malam.
I Kadek Oka diketahui bekerja di sebuah toko bangunan di Klungkung. Saat kejadian, ia tengah dalam perjalanan pulang membawa material bersama rekannya, Eko Satriyo (48) asal Banyuwangi. Beruntung, Eko berhasil ditemukan selamat, sementara Oka hingga kini masih dinyatakan hilang, memicu kecemasan mendalam bagi keluarga di rumah.
Suasana rumah duka tampak penuh rasa harap-harap cemas. Kerabat dan prajuru adat setempat kerap menatap layar ponsel, menunggu kabar terbaru tentang keberadaan Oka.
Kelian Adat Nesa, Nyoman Arjana, didampingi kakak korban, I Putu Suparno, mengungkapkan bahwa istri dan anak-anak korban sudah berangkat ke Jembrana sejak Kamis kemarin. “Rombongan keluarga tiba di lokasi sekitar pukul 22.00 WITA dan hingga kini masih menunggu informasi lebih lanjut di posko pencarian,” jelas Suparno, Jumat (4/7/2025).
Saat ini, istri korban, Nyoman Gria Rangkan, bersama dua anaknya, Putu Adi Prastika dan Kadek Yuni Pebrianti, masih bertahan di lokasi pencarian. Diketahui, Oka merupakan anak kedua dari lima bersaudara dan telah menggeluti profesi sopir selama 20 tahun, termasuk sering melakukan perjalanan lintas pulau.
Sebelum kejadian, kakak korban bercerita bahwa Oka sempat sering melihat ponselnya, dan layar ponsel kerap memperlihatkan gambar kapal laut. “Tapi waktu itu tidak ada firasat apa-apa,” ujarnya.
Pihak keluarga bahkan sudah berupaya mencari petunjuk secara niskala. “Kadek itu jarang di rumah, sehari-harinya kerja saja. Dia tulang punggung keluarga. Kami semua sangat kaget dengan kabar ini,” tambahnya.
Informasi terakhir yang diterima keluarga menyebutkan, korban sempat menghubungi pihak perusahaan untuk melaporkan kondisi cuaca yang sangat buruk di lokasi. Truk yang dibawanya sudah berada di area pelabuhan, namun tidak bisa keluar karena kondisi yang tidak memungkinkan.(Sta/Kab.)