
KABARBALI.ID, KLUNGKUNG– Komando Distrik Militer (Kodim) 1610/Klungkung kembali menjadi sasaran modus penipuan dengan mengatasnamakan instansi militer. Sejak awal tahun 2025, Kodim tercatat telah menerima tiga kali kiriman barang pesanan fiktif dari oknum tak bertanggung jawab, yang merugikan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Kasus pertama terjadi pada awal Januari 2025 dengan modus pemesanan kue senilai jutaan rupiah. Kemudian, pada Sabtu (25/1/2025) sore karyawan dari usaha katering Ayu Manis Bakery asal Gianyar datang ke Makodim membawa 600 kotak snack senilai Rp12.450.000. Pemesanan dilakukan oleh seseorang yang mengaku bernama Indah Kusuma, yang mengatasnamakan Kodim Klungkung.
Namun setelah dikonfirmasi, petugas piket Kodim menyatakan bahwa tidak ada pemesanan tersebut. Petugas jaga tidak pernah memesan snack box seperti itu.
Kejadian ketiga terjadi pada Minggu (18/5/2025) sore, seorang pelaku UMKM bernama Ayu Saraswati tertipu usai menerima pesanan fiktif 3.000 tusuk sate lilit ayam untuk tiga hari ke depan. Pemesan yang mengaku bernama Leo Dewa asal Denpasar, bahkan mengirimkan surat palsu yang mengatasnamakan Kodim 1610/Klungkung sebagai bentuk validasi.
Komandan Kodim 1610/Klungkung, Letkol Inf Armen, S.Ag., M.Tr. (Han), menegaskan bahwa seluruh pesanan tersebut adalah fiktif dan tidak berasal dari anggota TNI Kodim Klungkung.
“Kami sudah berikan penjelasan kepada pengirim barang, dan mereka menerima dengan baik bahwa tidak ada kegiatan atau pesanan seperti yang dimaksud, terutama untuk sate lilit hingga 3.000 tusuk,” jelas Letkol Armen saat dikonfirmasi, Rabu (21/5/2025).
Lebih lanjut, Armen menegaskan bahwa saat ini seluruh pemesanan barang oleh instansi TNI dilakukan melalui sistem e-katalog, sesuai ketentuan penggunaan anggaran dari APBN. Pemesanan resmi juga dilakukan dengan datang langsung ke tempat penjual, bukan melalui sambungan telepon.
“Kalau ada yang mengaku-ngaku dari TNI memesan lewat telepon, apalagi tidak ada surat resmi yang sah, itu bisa dipastikan penipuan. UMKM harus lebih berhati-hati,” tegasnya.
Letkol Armen juga mengungkapkan bahwa modus serupa tidak hanya terjadi di Klungkung, melainkan juga menimpa sejumlah kesatuan TNI lainnya di Bali.
“Kami imbau pelaku UMKM agar tidak langsung percaya jika menerima pesanan mengatasnamakan TNI. Pastikan terlebih dahulu melalui verifikasi resmi. Jangan sampai niat baik berujung kerugian,” pungkasnya.
Kodim 1610/Klungkung juga menyatakan akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak kepolisian untuk menyelidiki dan menindak tegas pelaku penipuan berkedok pemesanan barang oleh institusi negara. (Sta/Kab).