Wagub Giri Prasta: Bali Menuju Central Wellness Tourism, Kesehatan Jadi Prioritas Utama

Wagub Bali I Nyoman Giri Prasta membuka 10th Annual Scientific Meeting PDSKO 2025 di Denpasar.

DENPASAR, KABARBALI.ID – Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta menegaskan bahwa sektor kesehatan menjadi prioritas utama dalam pembangunan daerah. Hal ini disampaikan saat menghadiri 10th Annual Scientific Meeting for Indonesian Sport Medicine Association (PDSKO) 2025 yang dirangkaikan dengan 2nd Malaysian–Indonesia Sport Symposium 2025, di Hotel Plaza Sanur, Denpasar, Jumat (31/10).

Kegiatan ilmiah bergengsi ini diikuti sekitar 200 peserta dan menghadirkan narasumber internasional dari berbagai negara, termasuk Italia, Belanda, dan Malaysia. Forum ini menjadi ajang berbagi ilmu, memperkuat kolaborasi lintas profesi, serta membahas kemajuan kedokteran olahraga di kawasan Asia Tenggara.

“Bali Menuju Central Wellness Tourism”

Dalam sambutannya, Giri Prasta menyebut bahwa Bali kini tidak hanya mengandalkan pariwisata konvensional, tetapi tengah bertransformasi menjadi Central Wellness Tourism — konsep pariwisata yang mengintegrasikan kesehatan, kebugaran, dan kearifan lokal.

“Bali kini tidak hanya mengandalkan pariwisata konvensional, namun tengah bertransformasi menjadi Central Wellness Tourism yang mengintegrasikan pariwisata dengan kesehatan dan kebugaran,” ujarnya.

Dorong Kolaborasi Akademisi dan Profesional

Wagub Giri Prasta juga menekankan pentingnya kolaborasi akademisi dan tenaga medis profesional dalam menyusun serta menjalankan program prioritas daerah di bidang kesehatan.

“Tantangan kesehatan kini bersifat global. Karena itu, kita harus beradaptasi agar tidak tertinggal dari perkembangan dunia,” tegasnya.

Ia mengapresiasi pelaksanaan forum ilmiah seperti PDSKO 2025 karena berperan besar dalam meningkatkan kualitas SDM kesehatan dan olahraga di Indonesia.

Kedokteran Olahraga Jadi Pilar Sport Tourism

Ketua PDSKO, Dr. dr. Rika Haryono, Sp.KO., Subsp.A.L.K.(K), dalam sambutannya mengatakan bahwa terapi regeneratif menjadi harapan baru di dunia kedokteran olahraga karena mempercepat pemulihan jaringan dan penyembuhan cedera.

“Melalui seminar dan workshop ini, kami ingin memperbarui pengetahuan, berbagi pengalaman klinis, dan memperkuat kolaborasi antarprofesi,” ujarnya.

“Bali kami pilih karena memiliki harmoni antara aktivitas fisik, kesehatan, dan budaya — simbol keseimbangan yang merepresentasikan semangat sport tourism.” (Rls/Kab)

kabar Lainnya