Klungkung,kabarbali.id – Suasana perpolitikan Klungkung tampaknya tidak sedamai yang diharapkan semua pihak. Seperti kejadian perusakan alat peraga kampanye (APK) berupa baliho milik paket Satriya yang banyak dirusak oknum, menyebar di Klungkung daratan. Dan yang terbaru salah satu pasangan calon yang terkesan tidak diterima dalam paruman agung.
Salah satu sumber yang tidak mau ditulis namanya yang merupakan warga Desa Pesinggahan, kecamatan Dawan, Klungkung, Minggu (29/9/2024) sedang dilaksanakan paruman agung di balai kantor desa setempat mengatakan krama yang sangkep sebanyak 800 krame pengarep, setelah mendengar pengumuman dari jero bendesa bahwa akan ada pasangan calon yang datang satu persatu pergi setelah rapat.
“Satu persatu pergi, sisanya 30 an orang pengarep saja, ketika paslon paket Jaya datang ke pesangkepan, tidak ada alasan krama pergi meninggalkan rapat dan juga tidak ada komando, krama pergi begitu saja, setelah pembahasan utama selesai dilakukan,” kata sumber.
Bahkan kata sumber, salah satu tim pemenangan paket jaya mengatakan, bahwa krama desa pesinggahan seperti sentimen. “mare tiang teke ampun jek kalahine,” ujar sumber menirukan kata tim pemenangan yang hadir dalam sangkepan yang juga dihadiri kedua pasangan calon paket Jaya.
“Saat paslon bicarapun terkesan krama yang masih tersisa cuek saja, memang sebelumnya kami di desa Pesinggahan sudah sepakat untuk Pilbup memilih paket nomor 2, Paket Satriya yang sudah jelas-jelas berbuat, apalagi kurangnya pak Made Satria keluarga yang ikhlas membantu tanpa harus menjadi anggota DPRD dulu, demikian juga Tjok Surya notabene dari Puri Agung Klungkung pengayom masyarakat Klungkung dari jaman kerajaan,” ungkapnya. (sta – kab).