Debat Pilkada Akan Berkonsep Sangkep di Balai Banjar 

Ketua KPU Bali Dewa Agung Gede Lidartawan

Denpasar, kabarbali.id – Debat pasangan calon (paslon) pada pemilihan gubernur (Pilgub) dan Pemilihan bupati / walikota di Bali dirancang berkonsep sangkep (rapat adat) di balai banjar. Artinya, debat sesuai kearifan lokal Bali.

Ketua KPU Bali Dewa Agung Gede Lidartawan dalam kunjungannya ke Klungkung, Kamis (3/10/2024) mengatakan dalam debat tidak ada podium, dan peserta yang terbatas. Sehingga keamanan dan ketertiban bisa lebih terjaga.

“Debat ala Bali sudah kami gagas sejak lama, kami ingin kembali ke tradisi. Misal kalau memilih pemimpin di Bali kan di banjar, sambil santai,” ungkap Lidartawan, Kamis.

Menurut Lidartawan, rencana itu berkaca dari pengalaman debat selama ini. Biasanya masing-masing paslon membawa cukup banyak pendukung dan debat menjadi kurang kondusif dan susah diatur. Khususnya mengatur pendukung paslon yang hadir.

“Pengalaman selama ini saat debat, menenangkan (pendukung calon) susah. Terlalu banyak ribut. Misal calon waktunya belum selesai, tapi pendukung calon lain sudah ribut. Prilaku-prilaku seprti ini tidak layak ditonton, sehingga pendukung dibatasi,” ungkap Lidartawan.

Terkait debat ala tradisi Bali ini, akan dikembalikan ke masing-masing paslon. Jika disepakati, bisa dilaksanakan. Jikapun ingin tetap debat dengan podium seperti sebelumnya, pendukung yang datang harus sangat terbatas.

“Konsep debat apapun nanti yang dilaksanakan, pendukung yang atau relawan yang datang harus tetap kami batasi,” jelasnya. Sementara Ketua KPU Klungkung I Ketut Sudiana mengatakan, untuk di Klungkung nanti tetap menyesuaikan konsep debat yang dilaksanakan di KPU Bali untuk Pilgub.

“Nanti kami mengikuti konsep debat KPU Bali,” ungkap Sudiana.

Ia juga menambahkan, sesuai peraturan KPU, debat maksimal dapat dilakukan tiga kali. Namun dari hasil penjajakan, kemungkinan di Klungkung hanya teralisasi maksimal 2 kali debat.

“Karena kami juha pertimbangkan anggaran dan sebagainya. Kalai di Klungkung, kemungkinan maksimal sebat bisa terlaksana 2 kali,” jelasnya. (red  – kab).

kabar Lainnya