
KABARBALI.ID – Kalender Bali mencatat Senin, 7 Juli 2025 sebagai Senin Wage, Wuku Pujut, yang memiliki sejumlah dewasa penting sebagai panduan masyarakat Bali sebelum melaksanakan upacara, pekerjaan, atau kegiatan sehari-hari.
Hari ini membawa Amerta Dadi, dewasa yang dianggap sangat baik untuk upacara Dewa Yadnya serta pemujaan terhadap leluhur. Artinya, masyarakat yang hendak melaksanakan pujawali, nunas tirta, atau upacara keagamaan lain sangat disarankan memilih hari ini.
Namun, perlu kehati-hatian sebab muncul dewasa Kaleburau. Dewasa ini tidak baik untuk melaksanakan karya ayu atau upacara besar seperti atiwa-tiwa, ngaben, atau pitra yadnya. Masyarakat yang berencana melaksanakan kremasi sebaiknya menunda ke hari lain.
Derman Bagia juga hadir, menandakan hari ini baik untuk:
Pernikahan (nganten)
Membangun rumah atau bangunan baru
Memulai belajar, baik pendidikan umum maupun seni
Belajar menari
Sementara itu, Banyu Urug membawa tanda baik untuk membuat bendungan, cocok bagi yang ingin membenahi pengairan subak. Namun dewasa ini kurang baik untuk membuat sumur, yang dipercaya bisa mendatangkan masalah atau kurang berkah.
Bojog Munggah, salah satu dewasa yang muncul hari ini, menjadi pantangan untuk menanam padi, jagung, atau tanaman serupa. Masyarakat petani diimbau menunda penanaman agar hasil pertanian tak terkena halangan niskala.
Di sisi lain, Kala Alap justru baik untuk menanam kelapa, sehingga bagi pekebun yang hendak memulai kebun kelapa, hari ini dianggap membawa berkah.
Bagi pengrajin keris atau senjata tradisional, muncul Kala Wikalpa yang menandakan waktu baik untuk membuat keris dan sejenisnya. Sementara Kala Wisesa menjadi dewasa yang mendukung berbagai aktivitas besar, seperti:
Menebang kayu bahan bangunan
Memulai usaha atau pekerjaan baru
Pelantikan atau pengangkatan pejabat/petugas
Namun masyarakat perlu waspada terhadap Kala Sudukan, yang tidak baik untuk memindahkan orang sakit atau segala aktivitas yang bersifat merombak. Disarankan menunggu hari yang lebih ayu untuk kegiatan tersebut.
Selain itu, Pepedan muncul dengan sifat campuran: baik untuk membuka lahan pertanian baru, namun tidak baik untuk membuat peralatan dari besi. Sedangkan Taliwangke memberi tanda baik untuk memasang tali penghambat di sawah, memperbaiki pagar, dan membuat tali pengikat benda mati. Namun dewasa ini tidak baik untuk memulai menenun benang atau membuat tali ternak.
Dari segi pratiti samutpada, hari ini berada pada Bhawa, yang melambangkan proses kelahiran atau terciptanya sesuatu yang baru. Ini mendukung kegiatan memulai hal-hal baru, terutama yang bersifat penciptaan atau produksi.
Namun hari ini juga berada di bawah pengaruh Pancasuda Satria Wirang, yang artinya pejuang kalah atau dipermalukan. Masyarakat diimbau hati-hati mengambil keputusan penting agar tidak mengalami malu atau kerugian. Selain itu, Ekajalaresi Buat Sebet menunjukkan adanya halangan tersembunyi, khususnya dalam urusan komunikasi atau kerja sama.
Secara keseluruhan, Senin, 7 Juli 2025 termasuk hari yang cukup ayu untuk kegiatan keagamaan seperti Dewa Yadnya, memulai usaha, seni, dan pembangunan. Namun untuk kegiatan besar seperti ngaben, penanaman padi atau jagung, serta aktivitas yang berisiko tinggi, sebaiknya ditunda ke hari yang lebih baik. (Pur/Kab).