Kabarbali.id – Area komplek objek wisata budaya di Pusat Kota Semarapura, Klungkung yakni Kerta Gosa memiliki beberapa bangunan. Salah satunya adalah bale kerta Gosa. Bale Kerta Gosa terletak di bagian Timurlaut kompleks Kerta Gosa.
Kerta Gosa berasal dari Bahasa Sansekerta yang terdiri atas kata kerta (kertha) dan gosa. Kerta berarti baik, luhur, aman, tentram, bahagia, dan sejahtera sedangkan gosa (dari kata gosita) berarti dipanggil, diumumkan, dan disiarkan.
Jadi Kerta Gosa artinya tempat bagi raja untuk mengadakan musyawarah yang berkenaan dengan ketenteraman dan kesejahteraan bagi kerajaan yang meliputi bidang keamanan dan peradilan.
Bale Kerta Gosa berbentuk segi empat yang terdiri atas bagian dasar dan atap. “Bagian dasar terdiri atas dua tingkat terbuat dari batu padas dan batu bata serta dilengkapi dengan tangga,”
Bagian atap terbuat dari ijuk dan pada langit-langit bangunan (plafon) dihiasi dengan lukisan tradisional wayang dengan cerita Dyah Tantri, Bima Swarga, dan Palelindonan (ramalan). Jadi nama Situs Kerta Gosa diambil dari nama salah satu bangunan di kompleks tersebut yaitu Bale Kerta Gosa.
Makna bangunan Kerta Gosa tidak terlepas kaitannya dengan istana kerajaan, yang mencangkup unsur-unsur tempat rekreasi, kegembiraan, kemewahan, dan sebagai unsur seni yang monumental dari suatu kerajaan. Sebagai bangunan yang difungsikan untuk siding pengadilan sejak zaman kerajaan hingga masa kolonial Kerta Gosa memberikan gambaran kepada kita tentang proses peradilan di masa lalu.
Bangunan Kerta Gosa sudah ada sejak tahun 1700 Masehi. -Hal ini dapat diketahui berdasarkan angka tahun Çandra Çangkala yang terdapat di atas pintu masuk kompleks Kerta Gosa. Çandra Çangkala tersebut berupa Cakra, Yuyu, Paksi-paksi, yang bernilai 1661 Saka atau sekitar 1700 Masehi. -Angka tahun ini bersamaan dengan pemerintahan Raja Ida Dewa Agung Jambe, dan konon nama Kerta Gosa diberikan oleh beliau. (kab).