Ida Pedanda Wayahan Bun, Griya Sanur Pejeng Gianyar, Lebar Ngaben Digelar 8 Agustus 2024

Ida Pedanda Wayahan Bun semasa hidupnya
Gianyar, kabarbali.id – Salah satu pendeta Hindu Bali (Sulinggih), yakni Ida Pedanda Wayahan Bun dari Griya Sanur Pejeng, Tampaksiring, Gianyar, lebar.
Sulinggih yang dikenal akan petuah-petuahnya terhadap pemimpin Bali itu lebar pada Selasa (9/7/2024) sore.
Kabar duka ini kemudian disampaikan oleh istri almarhum, Ida Pedanda Istri Wayahan Bun, bahwa sebelum meninggal sempat dirawat selama tiga hari di Rumah Sakit Ari Canti, Ubud.
“Dirawat selama tiga hari karena mendadak sesak nafas, hari ini beliau berpulang,” kata Ida Pedanda Istri, Rabu (10/7/2024).
Semasa hidupnya, sebelum mediksa tahun 2000 silam, almarhum adalah pensiunan dosen Fakultas Sastra Unud dan pernah menjabat sebagai Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Gianyar.
“Beliau juga pernah menjadi Dharma Upadesa, organisasi yang mewadahi para pendeta di Kabupaten Gianyar,” kenangnya.
Almarhum meninggalkan dua orang istri dan tujuh orang anak.
“Selama beberapa tahun ini, almarhum menderita diabetes dan gangguan ginjal,” ujarnya.
Wafatnya sang sulinggih, sontak banyak didatangi oleh kerabat dan keluarga.
Jenazah almarhum disemayamkan di Balai Gedong dan akan dilaksanakan upacara pelebon (ngaben untuk sulingih) pada 8 Agustus 2024.
Dan sebelum itu, juga digelar nyiramin pada tanggal 20 Juli dan 4 Agustus 2024, dilanjutkan dengan upacara ngaskara pada tanggal 7 Agustus 2024. (art/kab).

kabar Lainnya