Purnama Kasa, Makna dan Tatacara Pelaksanaanya Bagi Umat Hindu

(Photo by SONNY TUMBELAKA/AFP via Getty Images)

Kabarbali. id – Hari Purnama, sesuai dengan namanya, jatuh setiap malam bulan penuh (Sukla Paksa). Sedangkan hari Tilem dirayakan setiap malam pada waktu bulan mati (Krsna Paksa). Dan hari ini Sabtu (20/7/2024) adalah Purnama Kasa, yang jatuh pada bulan kasa (kedua) dalam penanggalan kalender Bali.

Pada hari Purnama ataupun tilem, hendaknya diadakan upacara persembahyangan dengan rangkaiannya berupa upakara yadnya.

Makna Purnama

Dalam Lontar Sundarigama disebutkan :

Mwah ana we utama parersikan nira Sanghyang Rwa Bhineda, makadi, Sanghyang Surya Candra, atita tunggal we ika Purnama mwang Tilem. Yan Purnama Sanghyang Wulan ayoga, yan ring Tilem Sanghyang Surya ayoga ring sumana ika, para purahita kabeh tekeng wang akawangannga sayogya ahening-hening jnana, ngaturang wangi-wangi, canang biasa ring sarwa Dewa pala keuannya ring sanggar, Parhyangan, matirtha gocara puspa wangi

Artinya : 

Ada hari-hari utama penyelenggaraan upacara persembahyangan sejak dulu sama nilai keutamaanya yaitu hari Purnama dan Tilem. Pada hari Purnama, bertepatan denganSanghyang Candra beryoga dan pada hari Tilem, bertepatan dengan Sanghyang Suryabeyoga memohonkan keselamatan kepada Hyang Widhi. Pada hari suci demikian itu, sudah seyogyanya kita para rohaniawan dan semua umat manusia menyucikan dirinya lahir batin dengan melakukan upacara persembahyangan dan menghaturkan yadnya kehadapan Hyang Widhi.

Tata Cara Pelaksanaan

Hari suci ini dirayakan setiap 15 hari sekali dalam setiap bulannya. Jadi dapat disimpulkan dalam 1 tahunnya umat Hindu merayakan 12 kali hari raya Purnama dan 12 kali hari raya Tilem.

Pada hari Purnama umat Hindu memuja Sang Hyang Chandra. Dan pada hari raya Tilem Umat Hindu memuja Sang Hyang Surya.

Semua orang wajib melakukan penyucian diri secara lahir batin dengan mempersembahkan sesajen berupa canang wangi-wangi, canang yasa kepada para dewa, dan pemujaan dilakukan di Sanggah dan Parahyangan, yang kemudian dilanjutkan dengan memohon air suci.

Biasanya saat purnama dilakukan penggantian daksina pejati yang ada di masing-masing palinggih. Selain untuk mengganti yang sudah rusak, juga memberikan fibrasi kesucian baru.

Pada saat  Purnama juga merupakan hari baik untuk melakukan dana punia.  (pur/kab).

kabar Lainnya