Segera Ikuti Program Ini !  Kuliah Gratis Hingga Hidup Dibiayai, untuk 1.450 Mahasiswa dari Keluarga Tak Mampu

Pemprov Bali resmi menggratiskan biaya pendidikan dan biaya hidup bagi 1.450 mahasiswa baru dari keluarga kurang mampu yang belum memiliki anggota keluarga bergelar sarjana.

KABARBALI.ID, DENPASARGubernur Bali Wayan Koster kembali membuat gebrakan monumental. Melalui program Satu Keluarga Satu Sarjana, Pemprov Bali resmi menggratiskan biaya pendidikan dan biaya hidup bagi 1.450 mahasiswa baru dari keluarga kurang mampu yang belum memiliki anggota keluarga bergelar sarjana.

Program ini akan dimulai pada tahun ajaran baru Agustus 2025, dan telah ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara Gubernur Koster dan pimpinan dari 28 perguruan tinggi negeri dan swasta se-Bali di Kertha Sabha, Jayasabha, Selasa (29/7/2025).

“Program ini menjawab kebutuhan mendasar masyarakat Bali dalam meningkatkan SDM unggul berbasis pendidikan tinggi,” tegas Gubernur Koster, politisi asal Desa Sembiran, Buleleng.

Sejarah Baru, Pura Pedarman Arya Gajah Para Mulai Dibangun di Besakih, Gubernur Koster Mepunia Rp 10 Miliar

Total Gratis, Termasuk Kos dan Biaya Hidup

Setiap mahasiswa akan mendapatkan:

  • Biaya hidup dan kos Rp 1,4 juta/bulan (untuk mahasiswa di Denpasar dan Badung).
  • Rp 1,2 juta/bulan (untuk mahasiswa di Buleleng dan Karangasem).
  • Biaya pendidikan Rp 1 juta/mahasiswa per semester selama maksimal 8 semester.

Perguruan tinggi yang bekerja sama juga tidak memungut biaya apapun, termasuk bebas biaya pendaftaran, uang pangkal, biaya pembangunan, dan pungutan lainnya.

“Perguruan tinggi sudah berkomitmen penuh. Semuanya gratis. Pemerintah provinsi menanggung seluruh biaya pendidikan dan hidup mahasiswa selama 8 semester,” tegas Koster.

Gotong Royong Pemprov dan Perguruan Tinggi

Program ini merupakan bentuk gotong royong antara Pemprov Bali dan 28 perguruan tinggi (8 PTN dan 20 PTS). Penyalurannya diprioritaskan kepada keluarga miskin yang belum memiliki sarjana, melalui proses verifikasi ketat dari masing-masing perguruan tinggi.

Gubernur Koster menyebut, selama Agustus–Desember 2025, anggaran yang disiapkan adalah sekitar Rp 9,7 miliar. Tahun 2026 mendatang, program akan dijalankan penuh selama setahun dengan estimasi anggaran mencapai Rp 27 miliar.

Tahun 2026, Semua Kabupaten/Kota Harus Terlibat

Koster juga menargetkan, mulai tahun 2026, seluruh kabupaten/kota di Bali ikut dalam pendanaan program ini.

“Sekarang baru Gianyar yang sudah terlibat. Tahun depan, semua kabupaten/kota harus mendukung sesuai kemampuan fiskalnya. Bisa tanggung 100 atau 200 mahasiswa,” ungkapnya.

Di akhir sambutannya, Gubernur Bali menyampaikan terima kasih kepada seluruh pimpinan perguruan tinggi atas dukungan untuk mewujudkan SDM Bali yang unggul dan berdaya saing.

“Saya berterima kasih atas perjuangan bersama. Ini adalah investasi jangka panjang untuk Bali yang lebih kuat melalui pendidikan,” pungkasnya. (Kab).

kabar Lainnya