
KABARBALI.ID, KLUNGKUNG – Penyelidikan dugaan proyek fiktif di lingkungan Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Klungkung terus bergulir. Setelah melakukan pengecekan langsung ke sejumlah lokasi proyek yang tertera dalam dokumen yang masuk dalam laporan polisi, jajaran Satreskrim Polres Klungkung kini mulai memeriksa sejumlah pejabat internal Dispar secara intensif.
Kasat Reskrim Polres Klungkung, AKP I Made Teddy Satria Permana, membenarkan bahwa proses penyelidikan telah memasuki tahap pemeriksaan saksi.
“Nggih, ini masih dalam permintaan keterangan dari pihak Dinas Pariwisata, diperiksa mulai hari ini,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Rabu (23/7/2025).
Selain meminta keterangan dari para saksi, polisi juga dikabarkan telah mengamankan sejumlah dokumen pendukung terkait pelaksanaan proyek Dispar Klungkung di wilayah Nusa Penida untuk tahun anggaran 2024 dan 2025.
“Intinya, kami sedang mendalami keterangan dari pihak-pihak terkait untuk mengungkap kebenaran atas proyek yang diduga fiktif tersebut,” tegas AKP Teddy.
Audit BPK Ungkap Kejanggalan
Kasus ini mulai terendus setelah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI menemukan sejumlah kejanggalan dalam hasil audit. Dalam laporannya, BPK mencatat adanya ketidaksesuaian antara laporan proyek dengan kondisi riil di lapangan.
Bahkan, dari hasil penelusuran sementara, tercatat puluhan kegiatan yang tercantum dalam dokumen anggaran tahun 2024 dan 2025 diduga tidak direalisasikan. Meski begitu, anggaran proyek dengan nilai total mencapai lebih dari Rp 1 miliar tersebut tetap dicairkan.
Modus: Pemalsuan Tanda Tangan dan Rekayasa Dokumen
Dugaan kuat, modus yang digunakan adalah dengan cara memalsukan tanda tangan pejabat pembuat komitmen (PPK) serta merekayasa laporan pertanggungjawaban. Salah satu modus yang mencolok adalah menyertakan foto-foto kegiatan lama dari tahun sebelumnya, lalu digunakan sebagai bukti realisasi proyek baru.
“Contohnya ada foto yang seharusnya diambil di kawasan Atuh, namun dalam laporan proyek diklaim sebagai kegiatan di Broken Beach,” ujar sumber internal.
Penyidik masih terus mendalami siapa saja yang terlibat dalam dugaan proyek fiktif ini, termasuk peran masing-masing oknum serta kemungkinan adanya aliran dana ke pihak-pihak tertentu.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tersangka yang ditetapkan. Namun, pemeriksaan lanjutan terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab dipastikan akan terus dilakukan untuk mengungkap tuntas praktik dugaan korupsi tersebut. (Sta/Kab).