Siswa SD Negeri Satra Berdesakan Belajar di Poskesdes 

Klungkung, kabarbali.id – Selama tiga bulan (Juli – September 2024), puluhan siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Desa Satra, Klungkung terpaksa belajar di bangunan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes).

Di ruangan yang sempit siswa belajar berhimpitan. Satu kursi panjang diisi oleh tiga siswa, untuk mengikuti pelajaran. Selian sempit proses belajar mengajar juga terkendala suhu ruang yang panas.

Kepala SDN Satra, I Wayan Gina mengatakan selama proses perehaban bangunan sekolah, semua siswa dipindahkan. Dan khusus untuk kantor masih menggunakan satu ruangan di sekolah yang tidak menjadi bagian dalam perehaban.

“99 siswa kami dari kelas 1 sampai kelas 6 belajar di Poskesdes dan TK Negeri Satra, yang menjadi satu areal, sekitar 500 meter dari sekolah,” kata Gina,Jumat (2/8/2024).

Gina mengungkapkan memaksimalkan tempat yang ada agar siswa bisa belajar dengan baik dan tidak ada yang ketinggalan pelajaran.

Berharap Perkerjaan Tidak Molor

“Sarana kami bawa semua, baik meja, kursi dan alat tulisnya, selain itu sebelum pemanfaatan tempat dibersihkan dulu, apalagi di depannya ada batu yang cukup membahayakan anak-anak,” imbuhnya.

Siswa sudah mulai pindah sejak 15 Juli 2024 lalu. Kelas 1 dan 2 menggunakan bangunan TK, sisanya di Poskesdes.

“Perbaikan sekolah kami ini sangat dinantikan sejak lama dan baru tahun ini terwujud, mudah-mudahan tidak molor pengerjaannya yang ditarget selesai 16 September 2024,” jelasnya.

Perbaikan meliputi, ungkap Gina, pergantian semua atap dan plafon, pergantian pintu dan jendela, pengecatan ulang tembok sekolah.

Ada 7 ruang kelas yang direnovasi menggunakan dana alokasi khusus (DAK) APBD Klungkung tahun 2024.

“Proyek rehab ruang kelas SDN Satra dianggarkan dari sebesar Rp700.335.949, dikerjakan pihak pelaksana dari CV Lurus Bali selama 90 hari, dari 10 Juni sampai dengan 16 September 2024,”paparnya.

Berdiri 1989, Rusak Berkali-kali

Diketahui sekolah itu sudah berdiri sejak tahun 1980. Sempat direnovasi beberapa kali, namun tetap saja masih ada yang rusak.

“Mudah-mudahan bisa dikerjakan tuntas sesuai waktu sehingga awal Oktober 2024 bisa langsung belajar di sekolah,” pungkasnya. (sta/kab).