Jembrana, kabarbali.id – Kemesraan Bupati Jembrana I Nengah Tamba dengan wakilnya I Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat buyar.ini terjadi setelah Ipat akan maju bersama kader PDIP, I Made Kembang Hartawan, untuk Pemilihan Bupati (Pilbup) 2024. Dan Ipat telah menyatakan keluar dari paket Tamba-Ipat. Penyampaian sikap Ipat itu disampaikan dalam sebuah rekaman video yang kemudian diviralkan media sosial dan media.
“Pada pilkada 2024 saya akan maju sebagai wakil bupati berpasangan dengan Made Kembang Hartawan yang menjadi calon Bupati dari PDI Perjuangan dan saya dari Golkar, yang mencerminkan kerjasama PDIP dan Golkar,” kata Ipat.
Menurutnya sikap politik ini adalah restu keluarga utamanya bapaknya yang baru bebas dan pernah menjabat tahun 2000-2010.
“Ini sekaligus pernyataan resmi untuk maju Pilkada 2024,” ujarnya.
Pernyataan ini muncul pasca keluarnya Winasa dari Rutan Jembrana setelah pembayaran tebusan denda Rp 3,8 miliar yang dibayarkan langsung oleh Ipat. Bahkan, saat I Gede Winasa bebas juga dijemput oleh Made Kembang Hartawan.
Sementara Tamba menyatakan langkah Ipat wajar dalam politik. Namun, Tamba menyesalkan sikap Ipat yang dianggap mencederai kesepakatan yang telah ditandatangani sebelumnya.
“Kami sudah berpolitik selama 25 tahun, dan memang paham dengan situasi ini, kalau tidak hangat ya tidak politik,” ujar Tamba kepada awak media.
Tamba mengaku sudah bertemu dengan masyarakat dan yakin paket Tamba-Ipat akan berjalan mulus dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Namun, Ipat memilih berdampingan dengan pasangan dari partai lain.
“Ada 40 dukungan tertulis kepada kami,” ujarnya.
Tamba dan Ipat sebelumnya menandatangani kesepakatan bermaterai di Pura Pecangakan saat purnama. Mereka sepakat akan menjadi pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati dalam Pilkada 2024. (art/kab).