
KABARBALI.ID, KLUNGKUNG – Suasana penuh antusias menyambut kehadiran Ketua DPRD Klungkung, Anak Agung Gde Anom saat melaksanakan reses dan pendidikan politik di Balai Banjar Maruti, Desa Akah, Klungkung, Selasa (24/6/2025) malam. Ratusan krama lanang istri hadir menyuarakan aspirasi, mulai dari pembangunan balai banjar, perbaikan pura, hingga bantuan pakaian untuk PKK dan sekaa angklung.
Dalam sesi dialog terbuka, tokoh adat Jero Mangku Dalem menyampaikan harapan besar warga terkait pembangunan balai banjar yang sempat dijanjikan saat kampanye Bupati Klungkung dan Gubernur Bali. Ia berharap bangunan tersebut bisa segera direalisasikan, bahkan bila memungkinkan dibangun dua lantai karena keterbatasan lahan.
“Seperti yang sempat dijanjikan saat kampanye bapak Bupati dan Gubernur Bali, kami sangat berharap pembangunan balai banjar bisa terealisasi. Karena lahannya terbatas, kalau bisa dibangun dua lantai,” ujarnya disambut tepuk tangan warga.
Menanggapi hal itu, Gung Anom menyatakan bahwa proposal pembangunan balai banjar telah diajukan untuk anggaran tahun 2026. Pihaknya menargetkan pembangunan sudah bisa dimulai pada 2027.
“Bupati dan Gubernur sudah terpilih dan suara masyarakat juga luar biasa. Matur suksma. Proposal pembangunan sudah kami ajukan dan akan segera terealisasi,” tegasnya.
Untuk usulan perbaikan pura, ia mengatakan beberapa sudah berjalan dan sisanya akan dicek ulang. Semua aspirasi warga, katanya, telah dicatat dan akan diperjuangkan sesuai mekanisme.
Secara khusus, untuk bantuan pakaian ibu-ibu PKK dan sekaa angklung yang akan digunakan dalam karya di Pura Dalem Akah, Gung Anom menegaskan tidak perlu proposal karena akan dibantu langsung dari dana operasional pribadinya.
“Pakaian PKK dan sekaa angklung akan saya bantu secara pribadi. Astungkara, segera terealisasi,” imbuh Gung Anom yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Klungkung.
Warga Banjar Maruti yang terdiri dari 140 KK pun menyambut gembira komitmen tersebut. Mereka menyebut, jika semua usulan ini terwujud, maka Gung Anom akan menciptakan sejarah bagi wilayah mereka.
Tak hanya menyerap aspirasi, Gung Anom juga menyelipkan pesan pendidikan politik. Ia menekankan pentingnya memilih pemimpin yang berpikir jangka panjang dan tidak hanya hadir saat menjelang pemilu.
“Bijaklah memilih pemimpin. Jangan tergiur uang Rp100–200 ribu. Pikirkan dampaknya ke depan, siapa yang benar-benar peduli dan hadir untuk rakyat,” tandasnya. (Sta/Kab).