Hari Bhatara Sri, Digelar Setiap Enam Bulan Sekali – Sejarah dan Sarana yang Dihaturkan

Hari Bhatara Sri bagi sebagian umat Hindu di Bali adalah hari yang sangat penting. Khususnya bagi para petani yang memiliki lahan persawahan. /NurPhoto via Getty Images)

Kabarbali.id –  Hari Bhatara Sri bagi sebagian umat Hindu di Bali adalah hari yang sangat penting. Khususnya bagi para petani yang memiliki lahan persawahan. Hari Bhatara Sri dilaksanakan setiap enam bulan sekali, yaitu Merakih yang bertemu dengan Saptawara Sukra (Jumat) dan Pancawara Umanis.

Bhatara Sri sendiri merupakan dewi kemakmuran atau dewi yang pemurah dan pemberi rejeki.

Dalam lontar Sundarigama disebutkan :

“Merakih, Sukra Umanis pujawalin Betara Rambut Sedana ngaran Sang Hyang Rambut Kephala”

Sukra Umanis Merakih merupakan hari pemujaan kehadapan Bhatara Rambut Sedana, atau beliau juga disebut sebagai Sang Hyang Rambut Kephala.

Sarana Upacara :

Untuk banten atau sarana upakaranya yaitu sebagai berikut.

“Widi-widanania suci, daksina, peras, penek, ajuman, sodaan putih kuning, astawakna ring Sang Hyang Rambut Sedana, kalingania pinujakna maring raganira, orta rejata, kenake, yatike pakerti ring sang Hyang Kala Mejaya”

Upakaranya yaitu suci, daksina, peras, penek, ajuman, sodaan putih kuning. Banten ini dihaturkan kepada Sang Hyang Rambut Sedana dipuja melalui pralingga beliau, yang berujud perak, mas, uang, juga ditujukan kepada Sang Hyang Kamajaya.

Dalam kepercayaan masyarakat Bali, Bhatara Sri memegang peran penting sebagai penjaga alam semesta dan memimpin semua jenis makhluk hidup. Juga memiliki tugas memelihara keseimbangan alam dan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. (red/kab).

kabar Lainnya