Klungkung, kabarbali.id – Sejumlah pembangunan fisik di Kabupaten Klungkung belakang kerap mendapat sorotan, lantaran cepat rusak dan tidak sesuai dengan spesifikasi yang layak.
Anggota Komisi 2 DPRD Klungkung, I Wayan Suarta menanggapi banyak pembangunan yang harus mendapatkan perhatian serius, utamanya pembangunan sarana kesehatan dan pendidikan yang beberapa waktu terakhir banyak rusak.
“Saya kan sering ke rumah sakit menjenguk kerabat atau kolega yang sakit, yang saya temukan apa, banyak sarana belum apa-apa sudah rusak itu artinya spesifikasi yang tidak sesuai aturannya, terlebih untuk sarana kesehatan dan pendidikan,” kata Suarta, disela rapat kerja dengan pihak dinas kesehatan kabupaten Klungkung, Kamis (16/1/2025).
Dijelaskan, dari pemantauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) bangunan sudah banyak yang keropos.
“Di RS Gema Santi lagi, sudah kotor kemudian tidak ada sarana ibu menyusui lagi, masyarakat bukannya sembuh malah kian sakit,” ujarnya.
Kemudian, kata dia, yang lucu di Puskesmas Pembantu (Pustu) Lemo sudah tidak ada penyengker, tempat sucinya juga tidak ada.
“Bahkan jadi lelucon masyarakat, babi ikut berobat ke Pustu karena saking bebasnya keluar masuk,” terang anggota DPRD dua periode ini.
Ia mengajak pemerintah daerah melek dan lebih tegas lagi untuk menggunakan kontraktor.
“Jangan ada lagi pembangunan seadanya, dan rusak dengan cepat sebelum waktunya, bila perlu tandai dan blacklist kontraktor yang memiliki riwayat cacat pembangunan di Klungkung,” tandasnya. (Ad – Kab).