Komisi 2 DPRD Klungkung Apresiasi Rencana Pembangunan Lab Kesmas, Layani Kesehatan Hingga Hasilkan PAD

Klungkung, kabarbali.id – Komisi 2 DPRD Klungkung menggelar rapat kerja bersama dinas kesehatan terkait rencana pembangunan laboratorium kesehatan masyarakat (Kesmas), di ruang rapat komisi 2 DPRD Klungkung, Kamis (16/1/2025).
Rapat yang dipimpin ketua komisi 2, I Nengah Ary Priadnya dan dihadiri unsur komisi 2 serta diskes Klungkung, mempertanyakan bagaimana konsep dan layanan yang diberikan saat lab tersebut sudah beroperasi kedepannya.
Ary Priadnya mengatakan dari keterangan pihak diskes, laboratorium ini memiliki peran penting dalam menganalisis berbagai masalah kesehatan masyarakat, termasuk penyakit menular, lingkungan, makanan, dan air.
“Kami tentunya sangat mendukung, terlebih lab akan mendatangkan PAD untuk Klungkung,” kata Ary.
Sementara anggota komisi 2 lain, I Wayan Suarta meminta diskes pemerhatikan proses pembangunanya. Agar hasilnya benar-benar bagus dan bermanfaat sesuai yang dicita-citakan.
“Jangan sampai dikerjakan asal-asalan, hasilnya nanti pasti tidak maksimal apalagi ini dirancang sebagai penghasil PAD Klungkung,”imbuhnya.
Sementara kadiskes drg. I Gusti Ayu Ratna Dwijawati mengatakan lokasi pembangunan lab menempel dengan puskesmas Banjarangkan 2, di Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung.
“Anggaran pembangunan semua dari kementrian kesehatan dengan nilai Rp 12,5 miliar lebih, untuk fisik saja dan dari APBD Klungkung ditambah pengadaan genset Rp 343 juta lebih dan untuk instalasi pengolahan limbah (Ipal) Rp 392 juta,” jelas dokter Ratna.
Dijelaskan, lab ini nantinya selain menerima rujukan dari faskes 1, juga untuk pengujian kandungan zat pada air minum, makanan hingga kadar kesehatan air PDAM.
“Ini satu-satunya di Bali timur, sebelumnya uji sampel biasanya ke provinsi mulai 2026 sudah bisa di Klungkung, dengan cakupan pelayanan kabupaten Klungkung dan kabupaten sekitar,” imbuhnya.
Menurutnya alasan pemerintah pusat membangun lab Kesmas di Klungkung juga karena pariwisata Klungkung berkembang sangat pesat, dan sangat membutuhkan sarana laboratorium kesehatan.
“Untuk sarana alat kesehatannya akan diisi tahun 2026 juga oleh Kemenkes, saat ini baru fisik saja,” pungkasnya. (Ad – kab).

kabar Lainnya