Wujudkan Ketahanan Pangan dan Pendidikan 1 Rumah 1 Sarjana, Gubernur Koster Kolaborasi dengan ICMI Orwil Bali

KABARBALI.ID, DENPASAR – Acara Silakwil Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia ( ICMI) Organisasi Wilayah (Orwil) Bali yang berlangsung di Auditorium ITB STIKOM Bali, pada Minggu (2/3/2035), menjadi momen bersejarah lantaran Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur I Nyoman Giri Prasta, kompak hadir.

Ketua FKUB Bali dan Ketua Asosiasi FKUB Nasional Ida Penglingsir Putra Sukahet, Ketua MUI Bali KH Mahrusun Hadiyono, Rektor ITB STIKOM Bali DR. Dadang Hermawan, Ketua Dewan Masjid Bali, Bambang Santoso dan pejabat lainnya, pun hadir.

Ketua ICMI Orwil Bali Ir. Hj. Farida Hanum Ritonga, M.Si, mengatakan ICMI sebagai organisasi inovatif, transformatif dan solutif, mendapat amanat sounding program ICMI Nasional yakni Deposito Wakaf untuk bidang pendidikan kerjasama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI).

Menurutnya, program ini untuk mewujudkan satu rumah satu sarjana dalam setiap keluarga kurang mampu.

”Mereka tidak bodoh dan terbelakang, hanya belum ada kesempatan untuk menempuh pendidikan tinggi,” tandasnya.

ICMI mendorong agar anak-anak SMA melanjutkan ke perguruan tinggi guna mewujudkan bonus demografi dimaksud menuju Indonesia Emas 2045.

Di Bali pihaknya menggalang Deposito Wakaf senilai Rp 1 miliar yang diarahkan agar lulusan SMA/SMK/MA sederajat di Bali yang belum mampu secara ekonomi berkesempatan mendapatkan beasiswa kuliah.

”Kita rancang setiap calon mahasiswa mendapat Rp 10 juta setahun dan berjalan hingga lulus,” tandasnya.

Gubernur Koster menyampaikan apresiasi ICMI sebagai organisasi cendekia memiliki tanggung jawab besar mendukung pengembangan sumber daya manusia, inovasi, serta produk lokal Bali agar dapat bersaing di ranah global.

“Pemprov Bali mendukung dan siap bekerjasama dengan ICMI dalam program satui rumah minimal satu sarjana ini,” tegas Koster.

Pemprov Bali kata Koster, sudah menuangkan dalam visi pembangunan Bali Nangun Satkerthi dalam 100 tahun kedepan.

“ICMI punya peran penting dalam mendukung produk lokal Bali agar terus berkembang. Tentunya, yang kami inginkan adalah masyarakat Bali tetap unggul, maju, dan selalu berkembang. Kurangi impor produk luar negeri,” imbau Koster.

Menurutnya, siapa pun yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Bali adalah bagian dari masyarakat Bali yang punya hak sama dalam tatanan kemasyarakatan.

Pihaknya mengajak umat muslim di Bali membantu membendung upaya untuk merusak citra Bali sebagai destinasi pariwisata dunia.
Dalam hal ketahanan pangan, swasembada beras dan bahan pokok lainnya jadi target agar Bali kedepan lebih mandiri untuk memenuhi suplai kebutuhan.

”Di Bali ini semua bisa ditanam, hanya Bawang Putih yang menurun produksinya, setelah saya usut ternyata kata petani jika tanam bawang putih biayanya lebih tinggi dari pada produk impor, nah ini mari kita dorong petani untuk produksi bawang putih tanpa impor,” pungkas Koster. (Naf/Kab).

kabar Lainnya