
KABARBALI.ID, KLUNGKUNG – Dua mobil pickup baru, digunakan sebagai alas pembakaran wadah dan petulangan, untuk prosesi ngaben Jro Mangku Pasek I Nengah Setar (akrab di panggil Pak Star), di Setra Desa Sebunibus, Nusa Penida, Klungkung, Bali, Rabu (12/3/2025) siang.
Prosesi pengabenan tersebut ramai di media sosial selain karena menggunakan dua mobil baru, karena disebut-sebut turut membakar perhiasan emas, berlian dan barang berharga lainnya.
Dalam prosesinya, jenazah I Nengah Setar dibakar dengan petulangan lembu putih. Sementara mobil ada di atas bale tanah yang biasanya menjadi tempat membakar petulangan lembu.
Selain itu ramai di media sosial, emas dan berlian juga turut dibakar dalam prosesi tersebut.
Anak ketiga almarhum, I Komang Sumajaya mengatakan adanya kendaraan untuk sarana alas ngaben adalah surat wasiat dari orang tuanya.
“Tertulis di notaris wasiat itu, dari bapak selain menggunakan kendaraan yang baru kami beli, juga menggunakan lembu putih,” ucapnya.
Ia mengatakan almarhum meninggal diusia 75 tahun, meninggalkan 4 anak (2 cowok 1 cewek) dan 7 cucu.
“Ibu tiang sudah meninggal tahun 2002,” jelasnya.
Sementara panitia upacara pengabenan, Ida Bhawati Wayan Darsawan mengatakan, prosesi pengabenan Nengah Setar sudah dimulai sejak tanggal 4 Maret 2025 dengan upacara nancep taring.
Jenazah I Nengah Setar lalu dipulangkan ke rumah duka di Desa Sakti pada tanggal 5 Maret 2025.
“Ngaskara tanggal 10 Maret 2025 lalu, dan dilanjukan upacara pengabenan hari ini,” ujar Ida Bhawati Wayan Darsawan.
Ia tidak menjelaskan terkait alasan keluarga turut membakar mobil, serta perhaisan dalam pengabenan Nengah Setar. Sementara pihak keluarga juga belum memberikan penjelasan terkait hal tersebut.
Dalam informasi yang beredar di masyarakat di Nusa Penida, hal tersebut merupakan permintaan almarhum Nengah Setar sebelum meninggal dunia.
Nengah Setar merupakan tokoh masyarakat dan juga pengusaha asal Desa Sakti Nusa Penida. Ia memiliki beberapa berbagai usaha seperti hotel, dan boat cepat. Selama ini ia juga dikenal sebagai tokoh masyarakat yang dharmawan.
Selain itu semasa hidup, ia juga dikenal sosok kritis, yang kerap mengkritik pemerintah terkait dengan pembanguman infrastruktur di Klungkung. Ia juga kerap bersuara, terutama terkait kepentingan masyarakat Nusa Penida mulai dari infrastruktur jalan dan air. Sehingga ia menjadi sosok yang dihormati masyarakat.
Nengah Setar berpulang diusianya yang ke 75 tahun, saat mendapatkan perawatan di RS Prima Medika karena mengalami serangan jantung, Sabtu (15/2/2025). (Sta/Kab).