Kabarbali.id – Ketua umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputeri memberikan perhatian khusus untuk Bali, dalam ajang Pilkada 2024 ini. Bahkan presiden RI ke-5 itu tinggal di Bali cukup lama, mengamati kondisi politik Bali pasca kalahnya Ganjar Mahfud Md secara telak di Bali.
Ganjar Pranowo-Mahfud Md, kalah oleh pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Mantan Gubernur Jawa Tengah itu hanya membukukan 1.127.134 suara. Sementara, prabowo dengan Gibran meraup 1.454.640 suara. Padahal, selama ini Bali dikenal sebagai salah satu kandang banteng atau basis suara PDIP.
Wakil Sekretaris Internal DPD PDIP Bali Tjokorda Gede Agung mengatakan Megawati berada di Bali beberapa hari untuk melakukan pemetaan politik, untuk menentukan siapa layak calon Gubernur-Wakil Gubernur 2024 dan calon Bupati dan wakil Bupati di Kabupaten Kota.
“Ibu melakukan pemetaan politik, hasilnya kami belum tahu seperti apa nanti DPP yang menentukan, seluruh kader PDIP Bali mengikuti keputusan dari DPP terkait calon gubernur dan wakil gubernur Bali,” Jelasnya Selasa (2/7/2024).
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan Megawati di Bali selama kurang lebih satu minggu.
“Dari Bali, dilakukan suatu pemetaan secara langsung di Bali,” ujar Hasto, Minggu (30/6/2024).
Di Pulau Dewata itu tentu Megawati mendengarkan banyak masukan dari berbagai pihak terkait Pilkada.
“Itu dilakukan Megawati untuk menentukan siapa saja sosok yang tepat dipilih untuk menjadi calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Bali 2024,” imbuhnya.
Nantinya akan diputuskan oleh Ibu Ketua Umum siapa calon gubernur dan wakil gubernur yang menunjukkan perpaduan kader-kader PDI Perjuangan.
Namun, tidak dipungkiri PDIP memerlukan dukungan partai politik lain untuk Pilkada Bali 2024.
Meski demikian, ia tak menjelaskan lebih jauh apakah hal itu menandakan bahwa PDIP akan memasangkan kadernya dengan kader partai politik lain untuk Pilkada Bali. (kab).