
KABARBALI.ID, KLUNGKUNG – Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center milik pemerintah kabupaten Klungkung, yang dibangun pada pemerintahan Bupati I Nyoman Suwirta, awalnya sebagai tempat pengolahan sampah terpusat dan sebagai pusat pendidikan, kini kondisinya memprihatinkan.
Pantauan kabarbali.id di lokasi pengolahan semua blok pengolahan sampah baik organik, plastik hingga pengolahan residu dipenuhi sampah yang tidak mampu terolah.
Koordinator lapangan TOSS Center,
Ni Made Ayu Desi Ratnadewi mengatakan setiap hari sampah yang masuk sebanyak 26 ton di hari biasa dan bisa mencapai 50 ton pada hari upacara keagamaan.
Itu semua adalah sampah perkotaan dan sedikit dari desa Kusamba, karena desa lain wajib kelola sendiri.
“Tenaga pemilah sampah disini jumlahnya 30 orang, setiap hari dapat jadwal libur 4 orang jadi yang kerja 26 orang,” kata Ratnadewi, Jumat (24/1/2025).
Dijelaskan, tim bekerja maksimal tapi hanya bisa pilah secara manual 17 ton saja perhari. Karena sampah kebanyakan campurnya, walaupun sudah ada jadwalnya.
“Sehingga, sampah menumpuk ditaruh sementara di blok-blok sebelum pemilahan,” ujarnya.
Ia mengatakan pemilihan lebih cepat manual, karena alat mesin sedikit.
“Untuk bau memang tidak ada, dan selama ini tidak ada protes dari penduduk area TOSS,” pungkasnya.
Kondisi ini kedepan harus segera dituntaskan oleh bupati dan wakil bupati terpilih, yang akan segera dilantik pada 6 Februari 2025 mendatang. (Sta/kab).