Festival Semarapura ke-7 Resmi Digelar, Usung Konsep Kota Tua, Tema “Nayaka Maetala Udaya”

KABARBALI.ID, KLUNGKUNG – Pemerintah Kabupaten Klungkung kembali menggelar Festival Semarapura yang kini memasuki tahun ke-7. Festival budaya tahunan ini resmi masuk dalam kalender Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025 sebagai salah satu dari delapan event unggulan yang diselenggarakan di Provinsi Bali.

Mengusung konsep kota tua (old town heritage), Festival Semarapura 2025 berlokasi di titik nol Kota Semarapura, menampilkan berbagai pertunjukan seni budaya, pameran UMKM, serta aktivitas kreatif lainnya yang memperkuat identitas historis dan kultural Klungkung.

Tema utama festival tahun ini adalah “Nayaka Maetala Udaya”, sebuah frasa dalam Bahasa Bali yang berarti “Kebangkitan Tanah Kelahiran di Tangan Pemimpin Bijaksana.” Tema ini mencerminkan semangat kebangkitan dan kemajuan Kabupaten Klungkung yang digerakkan oleh kepemimpinan yang visioner dan bertanggung jawab, serta bertujuan untuk memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.

Ajang Promosi Budaya dan UMKM Lokal

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung, Ni Made Sulistiawati, menyampaikan bahwa Festival Semarapura tidak hanya menjadi media pelestarian budaya, tetapi juga sebagai sarana promosi strategis untuk memperkenalkan kekayaan seni dan tradisi Klungkung kepada masyarakat luas, termasuk pasar nasional.

“Ini adalah momentum bagi Klungkung untuk menyebarluaskan nilai-nilai budayanya. Festival ini kita dorong menjadi event unggulan, tidak hanya untuk Klungkung tapi juga Bali secara umum,” ujarnya kepada media, di Bakas, Minggu (20/4/2025).

Festival juga menjadi wadah promosi produk-produk UMKM lokal, yang diharapkan mampu menembus pasar yang lebih luas, termasuk pasar nasional, melalui eksposur yang diberikan oleh ajang ini.

Dukung Seniman dan Desainer Lokal

Bupati Klungkung, I Nyoman Satria, menegaskan bahwa seluruh artis, seniman, dan desainer yang terlibat dalam Festival Semarapura 2025 merupakan talenta lokal.

“Kami ingin dana festival ini berputar di masyarakat. Semua seniman yang tampil adalah dari Klungkung. Selain itu, desain festival juga melibatkan aspirasi pemilik toko dan warga sekitar agar pelaksanaannya tidak merugikan aktivitas ekonomi lokal,” jelas Bupati Satria.

Pemerintah Kabupaten juga telah menggelar rapat koordinasi terbatas guna mempersiapkan berbagai aspek teknis pelaksanaan festival, termasuk pengaturan lalu lintas, penataan kawasan, dan kenyamanan pengunjung.

Penyelenggaraan Festival Semarapura ke-7 ini didukung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta sponsor dari pelaku usaha, BUMD, dan BUMN di Bali, yang menunjukkan sinergi antara pemerintah dan dunia usaha dalam membangun pariwisata yang berkelanjutan.

Festival Semarapura 2025 diharapkan menjadi ikon event budaya Kabupaten Klungkung, memperkuat daya tarik wisata sejarah dan seni, serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal. Sta/Kab).

kabar Lainnya