Polisi Tangkap Sejoli Pembuang Jasad Bayi di Pantai Cucukan, Gianyar   

Polisi Tangkap Sejoli Pembuang Jasad Bayi di Pantai Cucukan, Gianyar   

Gianyar – kabarbali.id – Pelaku pembuang jasad bayi yang ditemukan di muara sungai Pakerisan, pantai Cucukan, Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali ditangkap polisi Polsek Blahbatuh, Gianyar. Pelaku ditangkap kurang dari 24 jam, pasca jasad ditemukan pada pukul 09.45 Wita, Senin (24/6/2024).

Pelakunya adalah pasangan kekasih, yang perempuan berinisial DA (18) warga Sukawati, Gianyar, dan pacarnya KS (26), warga Tulikup, Gianyar.

Mereka ditangkap di rumahnya masing-masing.

Kapolsek Blahbatuh Kompol I Made Berata menjelaskan penangkapan pelaku setelah penelusuran ke semua klinik dan rumah sakit di Kabupaten Gianyar.

Dari penelusuran polisi, di salah satu klinik didapatkan informasi ada pasangan yang mencurigakan, yang melakukan pengobatan, karena mengalami pendarahan pasca bersalin.

“Setelah data dan alamat yang menjurus ke pelaku, mereka saat ditangkap langsung mengakui perbuatannya sudah membuang bayinya,” kata Berata, Rabu (26/6/2024).

Berata mengungkapkan dari pengakuan DA (ibu bayi), pada Sabtu (22/6/2024) malam sakit perut dan melahirkan di kamar mandi rumahnya saat situasi rumah sepi.

Lalu karena panik, bayinya dibungkus kain kemben dan dimasukkan dalam tas kresek, kemudian ditaruh ke dalam jok motornya, jenis honda Scoopy.

https://www.youtube.com/watch?v=V5Cex2JKENQ

“Malam itu pelaku DA langsung mencari pacarnya, KS, di daerah Tulikup, Gianyar dan menceritakan kejadian itu selanjutnya mereka sepakat ke pantai Masceti, untuk membuang bayinya,” ungkapnya.

Bayi perempuan itu, kata Berata, kemudian ditemukan 500 meter ke timur diduga dibawa arus lalu masuk ke muara sungai Pakerisan wilayah Pantai Cucukan, oleh petugas Balawista Gianyar.

“Orang tua DA tidak tahu anaknya hamil, cuma sempat ditegur katanya gemukan dan minta obat pelangsing, mereka tidak berani mengakui bahwa sudah hamil karena tidak disetujui pacaran,” jelasnya.

Saat ini kedua pelaku masih berstatus saksi, karena hasil otopsi dari forensik di Rumah Sakit Prof. Ngoerah, Sanglah Denpasar belum keluar.

“Kami masih melakukan pendalaman, untuk penyebab kematian bayi apakah benar meninggal setelah lahir atau ada hal lain, dan sudah layak lahir atau belum karena saat ditemukan kondisi tubuh sudah lengkap,” pungkasnya.

Pelaku DA diduga sudah paham proses melahirkan karena saat ini sedang magang perawat di salah satu rumah sakit di Gianyar. (Sta).

kabar Lainnya