Warga Kanorayang Nusa Penida Ingin Pulang, Bupati : Kedepankan Prinsip Perlindungan

Warga Kanorayang Nusa Penida Ingin Pulang, Bupati : Kedepankan Prinsip Perlindungan

KABARBALI.ID, KLUNGKUNG –  Sebanyak 25 warga dari Banjar Sental Kangin, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, masih bertahan di lokasi pengungsian sementara di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Kecamatan Banjarangkan. Sudah sepekan mereka mengungsi akibat konflik yang terjadi di kampung halaman mereka.

Sebelumnya jumlah pengungsi mencapai 28 orang, namun tiga di antaranya telah kembali untuk menjalani aktivitas kuliah. Saat ini, para pengungsi terus menantikan kepastian kapan mereka dapat kembali pulang ke Nusa Penida, terutama karena masa libur sekolah telah usai dan anak-anak harus kembali menempuh pendidikan.

“Kami hanya menunggu, kapan kami bisa kembali ke Nusa Penida. Anak-anak juga harus kembali ke sekolah,” ujar seorang pengungsi, Senin (7/4/2025).

Pemkab Klungkung Tegaskan Komitmen Lindungi Warga

Bupati Klungkung, I Made Satria, menyampaikan bahwa pemerintah daerah terus berupaya menangani konflik yang terjadi di Banjar Sental Kangin dengan mengedepankan prinsip perlindungan terhadap keselamatan warga.

“Pemerintah Kabupaten Klungkung adalah pengayom seluruh masyarakat. Saat ada potensi ancaman terhadap keselamatan warga, kami langsung mengambil langkah evakuasi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya.

Menurutnya, penyelesaian konflik ini tidak lagi soal siapa yang benar atau salah, tetapi lebih kepada bagaimana menjamin keamanan dan hak hidup warga yang terdampak.

“Pemerintah hadir memberikan jaminan keselamatan. Karena itu, kami tempatkan mereka sementara di SKB sampai kondisi benar-benar memungkinkan untuk kembali,” tambahnya.

Upaya Penyelesaian dan Pemulihan Kehidupan

Lebih lanjut, Bupati Satria mengatakan bahwa pemerintah saat ini sedang menyusun draf pernyataan bersama yang akan diberlakukan bagi kedua belah pihak—baik krama adat Banjar Sental Kangin maupun warga yang terkena sanksi adat kasepekang.

Langkah ini bertujuan untuk meredam ketegangan dan menjaga kondusifitas sosial di Desa Ped. Bupati juga menegaskan bahwa semua pihak adalah bagian dari satu keluarga besar.

“Kami semua adalah keluarga. Warga yang kini mengungsi di SKB adalah keluarga, begitu pula krama adat di Banjar Sental Kangin,” tegasnya.

Anak Sekolah dan Pekerjaan Jadi Prioritas

Pemerintah Kabupaten Klungkung juga menaruh perhatian serius terhadap keberlanjutan pendidikan anak-anak pengungsi, serta keberlangsungan mata pencaharian warga dewasa yang mengungsi.

“Anak-anak mereka harus kembali ke sekolah, ada yang harus menjalankan bisnis. Kita upayakan agar mereka tidak kehilangan sumber kehidupan,” jelas Bupati Satria.

Saat ini, pemerintah tengah mencari solusi jangka menengah hingga jangka panjang, termasuk membuka ruang dialog antara pihak-pihak yang bersengketa dengan melibatkan Majelis Desa Adat (MDA), aparat keamanan, dan tokoh masyarakat setempat. (Sta/Kab).

kabar Lainnya