Kelahiran Wuku Wayang, Makna dan Karakter Menurut Wariga Bali, Memiliki Pemikiran Tajam Calon Pemimpin Masa Depan

kabarbali.id – Kelahiran seorang manusia ke bumi di Bali dipercaya sebagai karmanya masing-masing. Tidak hanya hari lahir, tapi waktu lahirnyapun akan menentukan karakter dari pada sang nyruwadi. Kali ini kabarbali.id akan mengulas mengenai kelahiran saat Wuku Wayang, khususnya Wuku wayang.

Wuku sendiri merupakan siklus 30 hari dalam kalender Bali yang menggambarkan energi alam dan sifat manusia.

Jumlah wuku ini terdiri dari 30. (1) Sinta, (2) Landep, (3) Wukir, (4) Kurantil, (5) Tolu, (6) Gumbreg, (7) Warigalit, (8) Wariagung, (9) Julungwangi, (10) Sungsang. (11) Galungan, (12) Kuningan, (13) Langkir, (14) Mondosio, (15) Julung Pujud, (16) Pahang, (17) Kuruwelut, (18) Mrakeh, (19) Tambir, (20) Medangkungan, (21) Maktal, (22) Wuye, (23) Menail, (24) Prangbakat, (25) Bala, (26) Wugu, (27) Wayang, (28) Klawu, (29) Dukut, (30) Watugunung.

Khusus Wuku Wayang sendiri adalah wuku ke 27 dari 30 wuku di penanggalan Pawukon tersebut. Nama Wuku Wayang ini diambil dari nama anak Prabu Watugunung dan Dewi Sinta nomor dua puluh lima.

Kelahiran Wuku Wayang ini memiliki Dewi Sri sebagai pelindungnya. Untuk diketahui, Dewi Sri merupakan salah satu tokoh dalam budaya Jawa yang cukup populer.

Orang yang lahir tepat pada Wuku Wayang ini pembawaannya senantiasa rupawan, murah hati dan penuh belas kasih. Ia bahkan sering menjadi pelindung dan cahaya bagi orang yang membutuhkan.

Dalam hal pekerjaan, Wuku Wayang dapat mengemban tugas untuk jabatan yang tinggi. Hal ini lantaran pikirannya tajam sehingga dapat memiliki pandangan yang cerah ke depan.

Bawaan bicaranya penuh akan filosofi. Ia sering menggunakan simbol atau lambang dalam mengutarakannya, sehingga lawan bicaranya harus mampu mengurai maknanya.

Radeng Wayang digambarkan dalam kitab Pawukon menghadap Dewi Sri. Gambar Gedung yang terletak di belakangnya merupakan simbol kerelaan kelahiran Wuku Wayang Ikhlas berbagi apa yang dimilikinya.

Kemudian simbol pohonnya adalah pohon cempaka. Bunga Cempaka ini beraroma wangi, menjadi simbol Wuku Wayang yang membawa kebaikan bagi banyak orang disekitarnya.

Simbol burungnya ayam alas, karakter ini merupakan simbol ketangkasan dan potensinya dalam masyarakat menduduki posisi yang tinggi. (Pur/kab).

kabar Lainnya