
kabarbali.id- Satu persatu peninggalan leluhur Jawa ditemukan. Kali ini sebuah acara patung Dewa Ganesha ditemukan di kediaman rumah warga di Sleman, Yogyakarta, saat proses pengalian pondasi rumah.
Peninggalan purbakala itu ditemukan di Sayidan, Sumberadi, Mlati, Sleman, oleh warga setempat pada, Rabu (26/6/2024).
Nur Sarjiman (65), penggali bangunan saat itu mencertiakan bahwa Rabu jam 11 siang ditemikan posisinya itu tengkurap. “Saya kira batu biasa ternyata tangannya putus, tangannya itu ada empat, dan setinggi kurang lebih 83 centimeter,” kata Sarjiman.
Setelah melihat itu ia kemudian penasaran dan menggali sekitarnya, pada kedalaman satu meter dari tanah.
“Selain itu saya juga temukan batu kotak-kotak, susunan batu tersebut diduga merupakan stupa,” jelasnya.
Proses pemindahan arca tersebut baru dilangsungkan sehari setelah ditemukan. Pemindahan ke rumah warga itu dilakukan bersama-sama oleh warga setempat.
Saat ini pemilik rumah masih menunggu petugas dari Balai Pelestarian Wilayah (BPK) Wilayah X untuk melakukan penelitian. “Pembangunan saya setop dulu tunggu petugas mengecek, situs ini dari jaman kapan,” kata pemilik rumah Musliha, menimpali.
Pamong Budaya Ahli Muda Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X Wardiyah menuturkan arca ganesha yang ditemukan di Sayidan, Sumberadi, Mlati,Sleman tergolong temuan unik.
“Arca ini luar biasa karena dipahat dengan sangat baik dan atributnya lengkap, jelas dilakukan seseorang yang sangat ahli di masa itu,” kata Wardiyah.
Disebutkan, arca ini juga memiliki keunikan dengan ornamen pahatan kain bermotif ceplok. Yang dinilai sangat jarang ditemukan pada temuan arca ganesha pada umumnya.
Kemungkinan arca itu dibuat pada abad 8-10 Masehi jika menilik periode berkembangnya Hindu Klasik di DIY dan Jawa Tengah. Arca itu juga bisa berasal dari periode sebelum atau sesudah itu.
Hanya saja melihat lokasi penemuannya, ditengarai tak jauh dari unsur peribadatan.
“pada masa lampau, kawasan Sleman menjadi salah satu daerah untuk membangun tempat peribadatan karena subur segala macam dekat Gunung Merapi,” ujarnya. (kab).