
Gempa bumi dengan magnitudo 5,4 Skala Richter mengguncang wilayah selatan Bali pada Kamis (17/4) pukul 11.34 WIB. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada pada titik koordinat 11,45 LS dan 115,87 BT atau sekitar 303 kilometer Tenggara Kuta Selatan, Bali pada kedalaman 10 kilometer. BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Menindaklanjuti kejadian tersebut, BPBD Provinsi Bali langsung melakukan koordinasi dengan BPBD kabupaten/kota se-Bali untuk memantau situasi dan potensi dampak di masing-masing wilayah. Hasil pemantauan menyebutkan bahwa gempa hanya dirasakan ringan di wilayah Kota Denpasar, sementara di delapan kabupaten lainnya tidak dirasakan oleh masyarakat
Hasilnya, hanya Kota Denpasar yang merasakan gempa ringan, sedangkan kabupaten lain tidak dirasakan.
Hingga berita ini diturunkan, tidak ada laporan kerusakan, korban jiwa, atau gangguan aktivitas masyarakat akibat gempa tersebut. BPBD Provinsi Bali juga memastikan bahwa tidak ada pengaduan dari masyarakat terkait dampak gempa.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali mengimbau masyarakat agar tetap tenang, waspada, dan tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum terverifikasi. Masyarakat diminta untuk hanya mengikuti informasi resmi yang dikeluarkan oleh BMKG, BPBD, dan instansi berwenang lainnya.
> “Kami terus memantau situasi pascagempa dan memastikan seluruh jalur komunikasi dan pelaporan bencana tetap siaga. BPBD kabupaten/kota juga telah menyampaikan tidak ditemukan dampak signifikan dari gempa ini,” ujarnya.
Gempa bumi dengan intensitas lemah seperti ini memang masih umum terjadi di wilayah selatan Indonesia, yang merupakan bagian dari zona subduksi aktif antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia. (Kri/Kab).