
Kabarbali.id – Negara Belanda tercatat menjadi Negara dengan ukuran tubuh tertinggi di dunia, dengan rata-rata tinggi mencapai 183 cm. lalu bagaimana dengan kita di Indonesia ?
Dalam urusan pekerjaan dan pendidikan, lebih-lebih kepolisian dan TNI, ukuran tinggi kerap menjadi salah satu syarat di Indonesia.
Tinggi badan menjadi salah satu daya tarik dalam hubungan, dan mampu memengaruhi persepsi diri dan bagaimana seseorang dilihat oleh orang lain dalam kehidupan bersosial.
Tinggi badan juga di luar hubungan personal, tinggi badan pun banyak dibicarakan ketika membahas kesehatan fisik, kesejahteraan hidup, peluang karier, hingga prestasi olahraga. Tinggi badan seseorang biasanya diturunkan secara genetik dari orang tua ke anak.
World Population Review merilis data mengenai tinggi badan penduduk dunia. Dengan merujuk pada tinggi anak laki-laki usia 19 tahun, rata-rata tinggi badan penduduk dunia adalah 171 sentimeter (cm). Belanda menjadi negara dengan penduduk tertinggi di dunia, yakni sekitar 183 cm. Sementara itu, Timor-Leste merupakan negara dengan rata-rata tinggi terendah, di angka 160 cm.
Melalui peta itu, terlihat bahwa penduduk Eropa cenderung memiliki tubuh yang lebih tinggi dari kebanyakan masyarakat dunia. Sebaliknya, negara-negara di benua Asia biasanya memiliki tubuh yang lebih pendek. Ini pun sejalan dengan data tertinggi dan terendah global yang masing-masing berada di dua benua tersebut.
Beberapa faktor yang memengaruhi tinggi badan antara lain faktor genetik, gizi dan nutrisi pada masa kanak-kanak, serta kondisi kesehatan lain selama masa pertumbuhan.
Penduduk Eropa, terutama dari ras Kaukasia seperti Belanda, Skandinavia, dan Jerman, memiliki variasi genetik yang mendukung pertumbuhan tinggi tubuhnya.
Sebaliknya, penduduk Asia memiliki variasi genetik yang berbeda. Variasi genetik di Asia cenderung kurang mendukung hormon pertumbuhan dibandingkan yang ditemukan pada populasi Kaukasoid.
Selain genetik, faktor diet seimbang ala Eropa yang kaya protein dan kalsium, serta akses terhadap layanan kesehatan yang baik juga mendukung pertumbuhan fisik yang optimal ini.
Peringkat Tinggi Badan Rata-Rata Negara ASEAN
Asia Tenggara secara khusus memiliki rata-rata tinggi badan yang lebih rendah dibandingkan negara Asia lain, dengan Timor-Leste yang juga dinobatkan sebagai negara terpendek di 2024.
Mengingat penduduk Asia Tenggara cenderung memiliki rumpun genetik serupa, perbedaan tinggi badan di wilayah ini nyatanya lebih disebabkan oleh faktor eksternal ketimbang genetik.
Faktor ekonomi negara dalam hal ini turut memainkan peran. Singapura dengan ekonominya yang kuat, memungkinkan akses yang lebih baik terhadap makanan bergizi dan perawatan kesehatan berkualitas. Sebaliknya, negara berkembang seperti Timor-Leste sering kali kesulitan memberikan akses gizi dan nutrisi yang merata pada penduduknya.
Indonesia sendiri berada di peringkat yang relatif rendah di ASEAN yakni urutan ke-7. Kendati demikian, kondisi tersebut dapat diperbaiki melalui upaya berkelanjutan. Pemerintah Indonesia telah berusaha meningkatkan gizi melalui perbekalan kesehatan bagi anak-anak, remaja, hingga ibu hamil. (kab/net).